Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Rantauprapat. Puluhan massa mengatasnamakan tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggeruduk kantor PLN Rayon Rantau Kota, Senin (16/10/2017), di Jalan MH Thamrin, Rantauprapat.
Massa yang berunjuk rasa di depan kantor PLN itu, menuding perusahaan BUMN tersebut belum maksimal dalam menjalankan UU No 30 /2009 pasal 29 tentang ketenagalistrikan. Massa dalam statemennya juga menduga masih banyak kekurangan daya kekuatan trafo di berbagai titik yang mengakibatkan seringnya terjadi peledakan trafo.
"Kami menduga kapasitas daya listrik tidak memadai untuk kebutuhan di Labuhanbatu," ungkap orator aksi Tafsir Tambunan didampingi Nasti Putra korlap aksi.
Di bawah pengawalan aparat kepolisian, mereka juga meminta pihak PLN agar listrik surplus di Labuhanbatu dipercepat. Parahnya lagi, PLN tidak pernah mensosialisasi tapi menaikkan tarif listrik dua kali lipat.
"Berdasarkan penelusuran kami, belum semua masyarakat di Labuhanbatu bisa menikmati listrik. Kami meminta pihak PLN untuk serius dalam menyikapi hal ini," tegas mereka.
Dalam aksi itu, massa juga memajang media luar yang bertuliskan, "Layani rakyat jangan tindas rakyat. Trapo meledak, PLN tidak becus".
Manager Rayon Rantauprapat, Azam Zulmi AN yang menemui demonstran mengakui
masing-masing antara pihak PLN dan konsumen memiliki hak dan kewajiban. Konsumen berhak menerima listrik. Tapi, wajib menjaga instalasi sesuai peruntukannya.
Sedangkan mengenai trafo meledak, dia menilai hal itu dikarenakan beberapa faktor. Misalnya, efek jaringan listrik disambar petir.
Untuk kasus listrik yang belum sampai ke desa-desa, dia menyarankan masyarakat agar menyurati pihaknya.
"Kalau kasus ada desa belum tersentuh listrik, silahkan mengajukan permohonan ke PLN. Silahkan surati kami, tidak perlu pakai komputer cukup tulis tangan diketahui kepala desa. Nanti kami survey untuk ditidak lanjuti," bebernya.
Menerima sejumlah penjelasan dari persoalan yang diajukan, massa akhirnya meninggalkan lokasi dengan tertib.