Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jepara. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta penggunaan cantrang diperpanjang jika memang bantuan alat tangkap ikan ramah lingkungan belum tuntas dari target pemerintah. Sebab, hingga saat ini, masih banyak nelayan yang belum menerima bantuan alat tersebut.
"Bantuan jaring pengganti, asuransi nelayan, dan permodalan itu kan sebagai kompensasi dari peralihan cantrang. Kalau sampai Desember belum juga bisa menjangkau seluruhnya ya harus tanggung jawab, ada toleransi lagi harusnya," ujar Ganjar, usai penyerahan bantuan alat tangkap ramah lingkungan kepada nelayan di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP), Kabupaten Jepara, Senin (16/10).
Catatan Pemerintah Provinsi Jateng, lanjut Ganjar, baru ada 2.341 unit kapal yang mendapatkan bantuan alat tangkap ikan ramah lingkungan dari total lebih dari 6.000 unit yang menggunakan cantrang, di Jateng.
"Target dari pemerintah itu bisa tuntas pada Desember mendatang. Sementara pada Oktober baru 2.341 unit, jadi masih tersisa 3.500 unit lebih. Makanya bisa tidak, kalau tidak ya harus ada toleransi lagi," kata Ganjar.
"Saya sudah berbicara dengan Ibu Susi. Ya, ini akan kita bicarakan lagi," tutur dia.
Staf Ahli Menteri Kelautan Perikanan Bidang Kemasyarakatan dan Hubungan Antar Lembaga, Suseno Sukoyono mengatakan, nelayan di Kabupaten Jepara mendapatkan 289 paket, dan sudah tersalurkan 258 paket alat tangkap ikan ramah lingkungan.
Dalam kesempatan itu, juga dilakukan penyerahan bantuan permodalan dan asuransi nelayan. Jumlah target premi asuransi nelayan di Jateng sebanyak 53.700 orang dengan realisasi sampai saat ini sebanyak 18.252 orang.
Sedangkan permodalan usaha penangkapan di Jateng yang dapat difasilitasi sebesar Rp 138,283 miliar. Untuk Kabupaten Jepara mendapatkan fasilitasi akses permodalan sebesar Rp 1,890 miliar.
"Ini sebagai upaya pemerintah dalam pengelolaan kelautan yang Bertanggungjawab, sehingga kami berharap hal ini dapat dimanfaatkan nelayan sebaik-baiknya," pungkas dia. (dtc)