Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Kementerian Perhubungan akan mengoperasikan 6 kapal ternak untuk angkutan sapi dari sentra sapi di NTT dan NTB, ke sejumlah daerah yang membutuhkan. Saat ini, baru satu kapal ternak, KM Camara Nusantara I, yang sudah berjalan dengan trayek Kupang-Tanjung Priok dengan operator PT Pelni (Persero).
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, berujar nantinya operator kapal ternak itu juga sebagian akan diserahkan ke perusahaan pelayaran swasta lewat lelang terbuka.
"Bisa (swasta jadi operator). Jadi begini, saya kan harus mencari suatu bentuk yang baik, artinya bisa mendapat anggaran (subsidi) tapi juga menolong industri, karena Industrinya juga harus efisien," jelas Budi ditemui di Redtop Hotel, Jakarta, Senin (16/10).
Menurutnya, banyak perusahaan swasta melirik untuk masuk jadi operator kapal ternak. Untuk skema subsidi sendiri, nantinya akan dibahas lebih lanjut.
"Kita dengan INSA (Indonesian National Shipowners Association) itu cukup intensif. Sehingga kita enggak mau ada sesuatu yang tidak produktif, berkaitan dengan subsidi dan apa, kita akan bahas lagi," ujar Budi.
Selain itu dengan tambahan 5 armada kapal ternak baru, sambungnya, rute trayek kapal yang dilayani direncanakan bertambah, yakni ke Pelabuhan Makassar dan Bengkulu. Sementara sumber sapinya masih tetap dari NTT dan NTB.
Sementara itu, Kepala Subdit Angkutan Laut Dalam Negeri Kemenhub, Capt. Wisnu Handoko, mengungkapkan ada 3 kapal ternak yang operatornya diserahkan ke swasta, sementara 3 kapal sisanya pengelolaannya diberikan ke PT Pelni (Persero). Masing-masing kapal bisa mengangkut 500 ekor sapi.
"Ada 3 nanti buat swasta, sudah dilelang. Tiga lagi buat Pelni. Tujuan daerah penerima juga akan ditambah, ke Makassar satu, dan Bengkulu satu. Kalau untuk sumber sapinya, kita akan tambah satu di Madura. Sisanya buat dari NTT dan NTB," pungkas Wisnu. (dtf)