Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara (Sumut), Dahler melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit (RS) hewan, Senin (16/10/2017), di lokasi perkantoran dinas setempat, Jalan Gatot Subroto, Medan.
"Rumah sakit hewan ini nantinya menjadi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut," kata Dahler kepada wartawan usai melakukan peletakan batu pertama.
RS hewan ini, lanjut Dahler, merupakan peningkatan dari klinik hewan yang selama ini berada di bawah bidang Kesehatan Hewan.
"Istilahnya naik kelas dari klinik menjadi UPTD RS hewan dan ini nantinya menjadi RS hewan pertama di Sumatera Utara," kata Dahler.
Menurut Dahler, adapun tugas dan fungsi dari RS hewan ini, antara lain memberikan pelayanan pasif (pasien datang ke RS hewan). Pasien yang datang ke UPTD RS hewan diberikan tindakan medis yang sifatnya menyeluruh, meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Kemudian, pelayanan aktif (petugas yang datang ke rumah pasien). Di mana petugas datang ke rumah pasien diakibatkan adanya kendala teknis dari pasien, seperti hewan terlalu besar, tidak bisa dipegang, membutuhkan jaring, sumpit atau tembak bius. Atau selanjutnya hewan dibawa ke RS hewan.
Dan, pelayanan semi aktif. Maksudnya, sebagai tindak lanjut dari laporan kejadian penyakit hewan menular (PHM) di lokasi kasus dan selanjutnya membawa hewan tersangka pengidap PHM ke RS hewan untuk diisolasi untuk kemudian dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Nantinya RS Hewan ini sebagai rujukan layanan diagnostik dan pengobatan bagi seluruh pusat kesehatan hewan, klinik hewan dan praktek dokter hewan swasta di Sumut," jelas Dahler.
Di samping itu, lanjut dia, juga sebagai tempat isolasi dan observasi penyakit hewan eksotik, penyakit hewan menular, zoonosis dan pengobatan komparatif serta sebagai tempat kursus bagi tenaga medis dan paramedis.
"Jadi bentuk layanannya sangat banyak, misalnya ada pemeriksaan klinis, pemeriksaan laboratorium, tindakan medis umum berupa pengobatan, vaksinasi, tindakan medis khusus berupa operasi, emergency, rontgent atau X Ray dan pemeriksaan kebutuhan (USG) dan lain-lain," ujar Dahler.
Dijelaskannya, untuk tahap awal pembangunan seluas lebih kurang 12 x 25 meter per segi ini akan dilakukan untuk satu lantai saja. Dan, akan dilanjutkan tahap kedua dengan pembangunan lantai dua pada tahun 2018.
"Pengerjaan pembangunan tahap pertama ini sesuai dengan perjanjian akan dilakukan selama 60 hari. Baru tahun depan kita akan lanjutkan untuk lantai dua," jelasnya.