Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan 6 kapal ternak akan beroperasi tahun depan. Saat ini, baru 1 kapal ternak, KM Camara Nusantara I, yang mengangkut sapi dari Kupang ke Tanjung Priok dengan muatan 500 ekor.
Namun demikian, menurut Kepala Subdit Angkutan Laut Dalam Negeri Kemenhub, Capt. Wisnu Handoko, masalah kapal ternak yakni kurang efisien lantaran penuh saat mengangkut sapi dari Kupang, namun kosong melompong begitu balik dari Jakarta ke NTT.
"Dari Jakarta ke NTT kosong. Itu yang terjadi (muatan kosong). Sama dengan trek 13 tol laut, dari Barat ke Timur penuh, tapi dari Timur ke Barat bingung bawa apa," ujar Wisnu saat diskusi 'Efektivitas Kapal Ternak' di Redtop Hotel, Jakarta, Senin (16/10/2017).
Menurut dia, solusi untuk kosongnya muatan di kapal ternak saat kembali ke NTT lebih sulit ketimbang kapal tol laut yang memang multifungsi, sementara kapal ternak didesain untuk membawa sapi.
"Kalau kapal tol laut dia bisa apapun (dari Timur ke Barat). Dia bisa bawa apapun, entah itu kerajinan, ikan, dan garam. Kalau itu solusinya agak mudah," jelas Wisnu.
Lanjut dia, pihaknya saat ini tengah menjajaki sejumlah barang yang bisa diangkut dari Jakarta ke Timur Indonesia dengan kapal ternak, seperti pakan pabrikan.
"Kita akan buat kontraknya lebih fleksibel, jangan jangan di-state untuk muatan ternak saja. Kita kondisikan payung hukumnya, kapal ini diizinkan balik dari Jakarta untuk bawa produk yang enggak terusik oleh bau ternak, misalnya pakan ternak, bibit tanaman, dan lainnya," ungkap Wisnu.
Saat ini, satu kapal ternak yang beroperasi melayani trayek Kupang ke Tanjung Priok yang bolak-balik dalam waktu 2 minggu. 4 kapal ternak lainnya di tahun depan akan membawa sapi dari Pelabuhan Waingapu-Jakarta, Kupang-Bengkulu, Bima-Balikpapan, Celukan Bawang (Bali)-Jakarta, dan Pasean (Madura)-Makassar. (dtc)