Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta - Presiden Republik Niger Mahamadou Issoufou
tertarik menggandeng PT Wijaya Karya (Persero) Tbk menggarap proyek
perumahan di negaranya. BUM konstruksi it menyambut antusias dengan
bersiap menjajaki kerja sama.
Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo, mengatakan salah satu alasan
Niger tertarik menggunakan jasa WIKA lantaran perseroan sudah cukup
banyak pengalaman dalam menggarap proyek-proyek di luar negeri,
khususnya kawasan Afrika.
"WIKA sudah lama masuk ke Afrika Utara. Kita sudah pernah di Aljazair
sudah, di Libya juga, Tunisia, Dubai, Maroko juga. Jadi perjalan WIKA
di Afrika Utara mereka tahu. Mereka menanyakan kepada dubes-dubesnya,
siapa di Asia sudah punya pekerjaan dan pengalaman di Afrika Utara,"
tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Senin (16/10/2017).
Bintang menambahkan, sang Presiden Niger memang menyatakan ingin
membangun perumahan yang layak bagi rakyatnya yang berpenghasilan
rendah. Sementara WIKA sudah berpengalaman membangun perumahan di
Aljazair yang nilainya sekitar Rp 500 miliar.
Selain itu, Presiden Niger juga memberikan sinyal tertarik menggunakan
jasa WIKA membangun bandara. Menurut Bintang, dalam pertemuan itu ada
delegasi yang terus menayakan proyek pembangunan Bandara di Timor
Leste yang dibangun WIKA.
"Selain perumahan, tadi bolak-balik tanya di Timor Leste itu
bagaimana, nilai investasinya berapa dan lain-lain," tambah Direktur
Operasi WIKA, Destiawan Soewardjono.
Destiawan belum bisa memastikan kapan kerja sama itu bisa terwujud,
tapi biasanya akan ada pembahasan sekitar 6 bulan sebelum sepakat
memulai proyek.
"Pengalaman di Aljazair kurang lebih 6 bulan proses internal maupun
eksternal. Misalnya kita sudah sanggupi nilai di sana, lalu
eksternalnya di sana ya kira-kira butuh 4 bulan sampai dengan
kontrak," terang Destiawan.
WIKA sendiri berencana menggandeng Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
(Indonesia Eximbank), jika Niger meminta untuk ditalangi terlebih
dahulu proyek yang dinginkan.
"Memang biasanya mereka ingin beli proyeknya setelah sudah jadi. Kita
tidak bisa seperti itu, makanya kita gandeng Eximbank. Tapi nanti
dilihat dulu Niger masuk mereka atau tidak," pungkasnya. dtc