Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin
Nasution memastikan, surplus neraca perdagangan sebesar US$ 1,76
miliar di September 2017, akan memberi dampak positif bagi pertumbuhan
ekonomi pada kuartal III tahun ini.
"Karena year-on-year (yoy) yang bagus maka dampaknya secara makro ya
bagus, karena pertumbuhan ekonomi itu salah satu faktor yang
mempengaruhinya itu adalah ekspor, kalau yoy bagus dampak terhadap
pertumbuhan ekonomi masih bagus," kata Darmin di Kantor Kemenko
Perekonomian, Jakarta, Senin (16/10/2017).
Darmin mengatakan, kontribusi konsumsi rumah tangga dan konsumsi
pemerintah masih mendominasi laju pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain,
neraca perdagangan yang surplus bisa mengkompensasi konsumsi
pemerintah yang tumbuhnya melambat.
"Konsumsi pemerintah kuartal II itu kecil tapi masih positif, kuartal
I yang negatif, jadi ya secara makro ekonomi kita masih oke, dampaknya
terhadap neraca perdagangan dan pertumbuhan itu ada masih positif,"
jelas mantan Gubernur Bank Indonesia itu.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia di
September 2017 surplus sebesar US$ 1,76 miliar. Hal tersebut
diungkapkan Kepala BPS Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Senin
(16/10/2017).
"Kalau dilihat ekspor US$ 14,54 miliar, impor US$ 12,78 miliar, dengan
kondisi ini kita masih surplus US$ 1,76 miliar," kata Suhariyanto.
Menurut Suhariyanto surplus US$ 1,76 miliar di September 2017 lebih
besar dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
"Masih lebih tinggi dibanding bulan lalu," kata Suhariyanto.dtc