Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta - Grup Triputra Agro Persada (TAP) termasuk
salah satu perusahaan perkebunan nasional yang ikut dalam program
peremajaan tanaman kelapa sawit yang diresmikan oleh Presiden Joko
Widodo di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, 13 Oktober 2017.
Melalui anak usahanya PT Brahma Binabhakti (BBB) yang berlokasi di
Jambi, Grup TAP menyertakan 334 hektar kebun swadayamilik 106 KK
petani.
“Dengan program peremajaan tanaman sawit ini diharapkan produktifitas
tanaman meningkat dari sekitar 3 ton CPO per hektar per tahun saat
ini, menjadi di 8 ton CPO per hektar,” kata George Oetomo, Presiden
Direktur PT PT Brahma Binabhakti, dalam rilisnya di Jakarta, Senin.
Grup TAP yang beroperasi di sejumlah provinsi di Sumatera dan
Kalimantan mengelola belasan ribu hektar kebun swadaya milik
masyarakat yang perlu diremajakan. Di lingkungan PT BBB saja terdapat
4.278 hektar kebun plasma milik 1.504 KK yang siap berpotensi untuk
ditanami kembali dalam lima tahun ke depan.
“Dengan inisiatif pemerintah pusat dan dukungan kuat dari pemerintah
daerah Jambi program Replanting ini akan meningkatkan pendapatan
pekebun swadaya secara signifikan,” lanjut George Oetomo. PT BBB
sebagai mitra pekebun swadaya menjadi salah satu pionir untuk
mensukseskan program ini sesuai dengan visi misi perusahaan yg ingin
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Sementara itu CEO Triputra Agro Persada, Arif P Rachmat, menyatakan,
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan produktivitas dan nilai
tambah tanaman sawit milik petani swadaya. Dengan program penanaman
kembali menggunakan benih unggul dan bersertifikat, produksi sawit
akan mengalami peningkatan yang nyata sehingga petani sawit akan
semakin diuntungkan.”
Produktivitas kelapa sawit Indonesia masih tergolong rendah jika
dibandingkan dengan potensi. Saat ini produktivitas rata-rata kelapa
sawit indonesia hanya 3,7 ton CPO per hektar per tahun dimana potensi
dapat mencapai 8 ton CPO per hektar per tahun.
Faktor utama rendahnya produktivitas kelapa sawit indonesia adalah
kondisi pertanaman kelapa sawit khususnya rakyat yang sudah tua dan
rusak serta penggunaan benih yang sebagian petani belum menggunakan
benih unggul bersertifikat. Oleh karena itu perlu dilakukan peremajaan
tanaman kelapa sawit seluas kurang lebih 2,4 juta ha.
Industri kelapa sawit merupakan industri stategis nasional yang
menjadi penopang devisa negara (sebesar US$ 16,94 miliar atau setara
227 triliun). Pengusahaan kelapa sawit saat ini menyerap lebih dari
8,2 juta orang yang terdiri dari (tenaga kerja sawit rakyat, karyawan
perusahaan perkebunan, tenaga kerja supplier), penyedia bahan pangan,
penyedia bahan baku energi nabati dan pendorong pengembangan wilayah.
Luas perkebunan kelapa sawit saat ini seluas 11,91 juta hektar dengan
produksi sebesar 33,22 juta ton dengan luas perkebunan kelapa sawit
rakyat seluas 4,65 juta ha dengan produksi sebesar 10,86 juta ton.
Harga Sawit
Sementara harga tandan buah segar kelapa sawit yang diterima oleh
pabrik kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, kembali
mengalami kenaikan dibandingkan dengan sebelumnya, diduga karena
pengaruh kenaikan harga minyak mentah kelapa sawit atau CPO.
"Harga tandan buah segar kelapa sawit naik Rp20 per kg di pabrik PT
Bumi Mentari Karya (BMK) dari sebesar Rp1.530 per kg menjadi Rp1.550
per kg," kata Kasi Kemitraan dan Perizinan Perkebunan Dinas Pertanian,
Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko,
Sudianto di Mukomuko, Senin.
Ia menyatakan, sampai sekarang pabrik PT BMK di Kecamatan Sungai
Rumbai membeli tandan buah segar kelapa sawit milik petani setempat
dengan harga lebih tinggi dibandingkan dengan harga sawit di sembilan
pabrik lainnya.
Selain itu, katanya, pabrik PT BMK membeli sawit petani setempat
dengan harga lebih tinggi dibandingkan dengan harga penetapan tim
perumus harga komoditas perkebunan pemerintah provinsi setempat.
Selain itu, harga sawit di sembilan pabrik CPO di daerah itu bertahan
tinggi, yakni di PT KSM sebesar Rp1.530 per kilogram (kg), PT MMIL
sebesar Rp1.530, PT KAS sebesar Rp1.530 per kg.
Kemudian, harga sawit di pabrik PT DDP Kecamatan Ipuh dan PT DDP Desa
Lubuk Bento sebesar Rp1.500, PT AMK sebesar Rp1.530, PT SAP sebesar
Rp1.530 per kg
Pabrik CPO PT SSJA membeli sawit petani dengan harga paling murah
dibandingkan pabrik CPO lain sebesar Rp1.430 per kg.
Ia menyatakan, seluruh pabrik di daerah itu membeli tandan buah segar
kelapa sawit milik petani setempat lebih tinggi dari harga penetapan
tim perumus harga komoditas perkebunan.
Ia menerangkan, kenaikan harga sawit membuat petani semakin bergairah
merawat tanamannya agar produksi buah sawitnya meningkat.ant