Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) terus memburu proyek-proyek di luar negeri. Apalagi Presiden Republik Niger Mahamadou Issoufou menyatakan minatnya untuk menggunakan jasa WIKA membangun proyek perumahan dan bandara di negaranya.
WIKA memang sudah cukup banyak menggarap berbagai jenis proyek di beberapa negara. Untuk di Asia Tengara sendiri WIKA sudah masuk ke Malaysia, Filipina, Myanmar dan Timor Leste. Selain itu pihaknya juga sudah cukup banyak masuk ke negara Timur Tengah, seperti Uni Emirat Arab, dan Afrika Utara seperti, Aljazair, Tunisia dan Libya.
Meskipun sudah begitu banyak namun porsi proyek luar negeri masih sekitar 5% dari total proyek garapan WIKA. Porsi tersebut masih akan dijaga hingga beberapa tahun ke depan.
"Memang masih 5%, tapi setiap tahunnya kan proyek WIKA tumbuh 25%, ya secara nilai juga mengikuti," Direktur Operasi WIKA Destiawan Soewardjono di Gedung WIKA, Jakarta, Senin (16/10/2017).
Sementara untuk tahun ini nilai kontrak baru WIKA dari luar negeri sudah mencapai Rp 4 triliun. Meskipun ada beberapa proyek di luar negeri yang masih berpotensi digarap.
"Seperti di Aljazair kita ditawarkan lagi proyek Rp 1,5 triliun, tinggal mau diambil atau tidak. Tapi kita punya keterbatasan SDM, ya kita cek dulu. Kalau pun mau bulan depan bisa kontrak. Tapi SDM kita sudah terpecah," imbuhnya.
Perseroan saat ini tengah mengerjakan proyek perumahan di Dubai, jembatan hingga bandara di Timor Leste, jalan di Myanmar, ada pula Mall di Malaysia, hingga apartemen di Myanmar.Sementara menurut data perseroan, hingga awal September 2017 pihaknya sudah membukukan kontrak sebesar Rp 94,07 triliun. Angka tersebut sudah mencapai 91,1% dari target kontrak tahun ini sebesar Rp 103,25 triliun. (dtc)