Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahan hingga menutup perdagangan sore ini. Ramainya aksi jual investor asing membuat IHSG tak leluasa melaju.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini melemah. Dolar AS berada di posisi Rp 13.515 dibandingkan posisi pada perdagangan kemarin sore Rp 13.499.
Pada perdagangan preopening, IHSG naik tipis 7,879 poin (0,13%) ke level 5.955,205. Sedangkan Indeks LQ45 menguat tipis 1,996 poin (0,20%) ke level 993,636.
Membuka perdagangan, Rabu (18/10/2017), IHSG bertambah 3,232 poin (0,05%) ke level 5.955,203. Indeks LQ45 berkurang 0,909 poin (0,05%) ke level 991,102.
Sayangnya penguatan IHSG tidak bertahan lama. Aksi jual investor asing menghambat laju penguatan IHSG.
Hingga pukul 09.10 waktu JATS, IHSG melemah tipis 3,047 poin (0,05%) ke level 5.944,283. Sementara Indeks LQ45 berkurang tipis 1,877 poin (0,19%) ke level 989,765.
Menutup perdagangan sesi pertama ini, IHSG parkir di zona merah. IHSG berkurang 20,011 poin (0,34%) ke 5.927,319. Indeks LQ45 melemah 5,724 poin (0,58%) ke 985,918.
Laju negatif masih membayangi IHSG hingga akhir perdagangan. IHSG turun 18,129 poin (0,30%) ke 5.929,201. Indeks LQ45 berkurang 4,159 poin (0,42%) ke 987,483.
Posisi tertinggi IHSG sempat tercatat di 5.958,001 dan terendah di 5.903,616. Investor asing masih melakukan aksi jual dengan catatan jual bersih mencapai Rp 1,16 triliun sore ini.
Perdagangan saham terpantau cukup ramai dengan frekuensi perdagangan 344.132 kali transaksi sebanyak 9,4 miliar lembar saham senilai Rp 8,8 triliun.
Pelemahan 7 sektor saham membuat laju IHSG tersendat. Pelemahan paling dalam dialami saham-saham sektor aneka industri yang turun mencapai 2,11%. Sebanyak 143 saham menguat, 202 saham melemah dan 110 saham stagnan.
Kemarin, IHSG gagal melanjutkan penguatan. Sempat menyentuh rekor intraday tertinggi sepanjang masa, namun langsung berbalik melemah dan bergerak di zona merah.
Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) belum lelah mencetak rekor baru. Pada perdagangan Selasa kemarin, indeks Dow Jones menembus angka 23.000 untuk pertama kali sepanjang sejarah.
Kenaikan Wall Street ini akibat kinerja keuangan sejumlah emiten yang positif. Harga saham yang naiknya tinggi adalah dari sektor pelayanan kesehatan, seperti Johnson & Johnson serta United Healthcare.
IHSG sendirian. Bursa-bursa saham di Asia kompak menguat. Pasar saham Singapura tutup menyambut hari Deepavali. Berikut situasi di bursa regional sore hari ini:
Indeks Nikkei 225 menguat 26,93 poin (0,13%) ke level 21.363,05.
Indeks Hang Seng melemah 14,27 poin (0,05%) ke level 28.711,76.
Indeks Komposit Shanghai naik 9,75 poin (0,29%) ke level 3.381,79.
Saham-saham yang masuk jajaran top gainers di antaranya adalah United Tractors (UNTR) naik Rp 900 ke Rp 2.590, Kioson Komersial (KIOS) naik Rp 530 ke Rp 2.650, Astindo Nusantara (ANJT) naik Rp 260 ke Rp 1.540, Graha Layar Prima (BLTZ) naik Rp 200 ke Rp 10.700.
Saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah, Tigaraksa (TGKA) turun Rp 600 ke Rp 1.900, Indo Kordsa (BRAM) turun Rp 400 ke Rp 6.800, Bank Central Asia (BBCA) turun Rp 300 ke Rp 20.200, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 275 ke Rp 64.200. (dtc)