Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jember. Dua korban longsor di desa Jambesari, kecamatan Sumberbaru, Saiful (35) dan istrinya, Yana (25), akhirnya berhasil ditemukan. Jenazah pasangan suami istri ini ditemukan tertimbun tanah pada kedalaman sekitar 5 meter.
Penemuan dua korban ini menjadi akhir dari proses pencarian, setelah sebelumnya petugas juga berhasil menemukan jenazah Muhammad Faris (5) yang merupakan anak dari Saiful dan Yana.
"Jarak lokasi dengan korban pertama yang berhasil kami temukan tadi pagi sekitar 3 meter. Sedangkan jarak antara jenazah suami–istri ini sekitar 2 meter. Untuk kedalamannya sekitar 5 meter," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Jember, Widi Prasetyo di lokasi bencana, Rabu (18/10/2017).
Dengan ditemukannya dua korban itu, maka semua korban yang dilaporkan tertimbun berhasil ditemukan dan dievakuasi. "Tiga korban sudah kami temukan semua. Tadi pagi anaknya kami temukan terlebih dahulu, lalu sore ini ibu dan ayahnya. Jadi sudah ditemukan semua dan sudah berhasil kami evakuasi," kata Widi.
Ditanya mengenai kronologis penemuan dua jenazah suami istri itu, Widi menjelaskan bahwa yang pertama ditemukan adalah jenazah Yana. Saat petugas mencoba mengevakuasi jenazah perempuan itu, petugas mendapati anggota tubuh jenazah lain, yang ternyata merupakan tangan dari jenazah Saiful.
"Kami evakuasi dulu jenazah yang perempuan, lalu jenazah suaminya. Selang 30 menit," ujarnya singkat.
Setelah berhasil dievakuasi, kedua jenazah ini kemudian dibawa ke puskesmas kecamatan Sumberbaru. "Divisum luar dan dibersihkan, lalu kami serahkan ke pihak keluarga," kata Widi.
Dengan demikian, lanjut Widi, proses pencarian sudah selesai. Dia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pencarian ketiga korban ini. Bahkan Widi mengaku salut dengan kekompakan petugas lapangan yang melakukan pencarian.
"Utamanya saya salut dengan TNI/Polri yang bahu membahu dalam upaya menemukan korban. Juga terima kasih kepada semua yang terlibat, Basarnas maupun relawan. Juga teman–teman media," katanya.
Ke depan, lanjut Widi, pihaknya akan bekerja sama dengan tiga pilar di desa itu, untuk memberikan sosialisasi kepada warga mengenai titik–titik rawan longsor di tempat tersebut. Sebab banyak tempat di dekat lokasi yang memang sewaktu–waktu terjadi longsor.
"Banyak titik rawan longsor di sana. Oleh karena itu, kami akan lakukan sosialisasi dengan menggandeng tiga pilar di desa. Ini untuk menghindari jatuhnya korban jika hal serupa terjadi," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo menegaskan, tidak dilakukan autopsi terhadap tiga jenazah. Sebab mereka meninggal bukan karena tindak kejahatan, tapi murni karena menjadi korban bencana alam.
"Hanya diambil sidik jarinya saja, tidak diautopsi. Mereka meninggal murni karena bencana alam, bukan akibat tindakan kriminal," tandasnya.Diberitakan sebelumnya, longsor terjadi di desa Jambesari, kecamatan Sumberbaru, Senin (16/10/2017), sekitar pukul 20.00 WIB. Akibatnya, tiga orang yang terdiri atas suami, istri dan anak, tertimbun longsoran tanah. Mereka adalah Saiful (35), Yana (25) dan Muhammad Faris (5). (dtc)