Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) berupaya pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Salah satunya dengan menyiapkan payung hukum penggunaan kendaraan listrik tersebut.
"Perpresnya masih dibahas bersama dengan Kemenkum HAM, target di bauran energi 2025 itu 23%. Saat ini kita masih sosialisasikan lebih dekat apa itu kendaraan listrik. Dari segi lingkungan akan signifikan mengurangi polusi udara," ujar Staf Ahli Menteri Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup KESDM Satry Nugraha dalam keterangan tertulis dari Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Rabu (18/10/2017).
Satry mengatakan itu pada acara Talkshow Mengenal Lebih Dekat Kendaraan Listrik di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan, Selasa (17/10/2017).
Menurut Satry, pendorongnya penggunaan kendaraan listrik salah satunya arahan Presiden Joko Widodo. Selain itu juga untuk mengendalikan peningkatan laju kendaraan berbahan bakar fosil.
"Kendaraan listrik ini juga akan mendukung konsep penggunaan clean energy di Indonesia, pendorongnya tentunya karena peningkatan kendaraan berbahan bakar fosil. Mudah-mudahan kita bisa lebih mengenal kendaraan listrik yang lebih friendly dengan lingkungan," papar Satry.
Selama proses pengembangan kendaraan listrik ini, Kementerian ESDM telah melakukan pertemuan-pertemuan baik yang berbentuk focus group discussion (fgd) juga dalam bentuk talkshow dengan mengundang peserta dari pemerintah daerah, instansi terkait, pengusaha, asosiasi, dan akademisi. Hal ini untuk membahas percepatan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan memimpin pertemuan pembahasan regulasi Perpres Mobil Listrik di Nusa Dua, Bali, pada Agustus 2017.
Penggunaan kendaraan listrik di Indonesia mendapat sambutan positif dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Gubernur Sulawesi Selatan Syahril Yasin Limpo mengungkapkan keseriusannya dalam pengembangan kendaraan listrik di Sulawesi Selatan sehingga dapat mendukung clean energy dan memaksimalkan penggunaan energi terbarukan (EBT) yang melimpah di Indonesia, khususnya wilayah Sulsel.
"Negara dan pemerintah akan memilih kebijakan yang efektif dan efisien untuk masyarakat. Sulsel mengajak KESDM untuk uji coba kendaraan listrik, karena menggunakan sumber daya energi terbarukan. Saya kira sumber EBT ini berlimpah dan paling cocok untuk di Indonesia," ungkap Syahril.
Syahril optimistis Provinsi Sulsel akan memiliki pabrik mobil listrik pada 3-5 tahun mendatang. "Mungkin 3-5 tahun ke depan pabrik mobil listrik yang pertama ada di Sulsel", tambah Syahril.
Pada talkshow yang diadakan dalam rangka HUT ke-348 Kota Makassar ini juga menghadirkan perwakilan dari Kementerian Perindustrian yang juga akan mengawal pengembangan mobil listrik di Indonesia. Direktur Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian Putu Juliardika mengungkapkan apresiasinya kepada Pemprov Sulsel yang sangat berinisiatif mengembangkan kendaraan listrik.
"Terima kasih Sulsel sangat apresiasi dan inisiatif untuk menyosialisasikan kendaraan listrik. Keunggulan kendaraan listrik ini sangat responsif, dan akseleratif. Selain itu Sulsel adalah daerah yang cukup bagus mengembangkan kendaraan listrik, karena EBT melimpah, ini menjadi catatan kami untuk bekerja bersama-sama. Mudah-mudahan ini menjadi contoh daerah lain," ujar Putu.
Dari sisi kesiapan infrastruktur kelistrikan, General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Tenggara dan Barat Bob Syahril menyatakan kesiapannya untuk mendukung kendaraan listrik. Di wilayah Sulsel, sudah dipasang 57 titik Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), 54 titiknya ada di Makassar.
"Rasio elektrifikasi di sini sudah 94 persen. Artinya rata-rata masyarakat sudah mendapatkan listrik. Tahun depan di Sulsel kapasitas daya listriknya melebihi 500 MW. Sudah dipasang 57 titik SPLU, 54 titiknya di Makassar. Kita sangat siap dan akan menjadi salah satu mercusuar proyek kendaraan listrik dan akan terbukti di sini," papar Bob.
Dukungan Pemerintah akan pengembangan kendaraan listrik juga mendapat sambutan positif dari kalangan pengusaha. Viar Motor, perusahaan Indonesia yang berlokasi di Semarang ini sudah melaunching motor listrik pada pertengahan Juni 2017 dan sudah mengantongi izin legal."Viar Motor bekerja sama dengan Jerman dan Universitas Gajah Mada (UGM) untuk memproduksi motor listrik, saat ini sedang meningkatkan kapasitas produksi hingga 200 ribu unit untuk 1 tahun, dan sudah punya legalitas jalanan," tutur perwakilan Viar Motor Yucuanto Susetyo. (dtc)