Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Managing Director International Monetary Fund (IMF), Christine Lagarde, memandang ekonomi dunia memiliki prospek yang sangat bagus. Namun, pemerintah di masing-masing negara jangan terlena karena justru sekarang waktu paling tepat untuk melanjutkan berbagai reformasi.
"Masalah besar yang muncul terkait dengan hal yang saya sebut memperbaiki atap saat matahari bersinar, karena ekonomi sedang tumbuh, pemulihan menguat dan terdapat prospek yang baik dalam beberapa saat ke depan," ujar Lagarde seperti dikutip dalam situs Bank Indonesia (BI), Kamis (19/10).
"Jadi sekaranglah waktunya bagi negara-negara untuk benar-benar melihat ke atap dan memastikan bahwa atap mereka berada dalam kondisi yang baik dan kuat dan jika tidak demikian, perbaiki atap tersebut," lanjut Lagarde.
IMF tetap pada peran untuk memantau kondisi masing-masing negara, meliputi diagnosis, konsultasi kebijakan, bantuan pinjaman dan bantuan teknis untuk semua negara.
"Beberapa negara akan memerlukan konsolidasi fiskal secara intensif, beberapa negara lainnya perlu kebijakan moneter yang diperketat, beberapa lainnya berupa reformasi struktural yang belum dilakukan sejauh ini, dan banyak negara akan perlu mengkombinasikan ketiga perangkat tersebut. Itu hal yang pertama," jelas Lagarde.
Kedua, kata Lagarde adalah soal pembiayaan. "Saat ada negara berada dalam situasi yang sangat sulit, saat mereka tidak dapat mengakses pembiayaan saat neraca pembayaran mereka sangat buruk, kami meminjamkan uang masyarakat internasional dan kami membantu mereka dengan ketentuan yang kami bahas bersama," terang Lagarde.
Lagarde menyampaikan yang ketiga yaitu bantuan yang bersifat teknis. Di antaranya mengenai penguatan sektor keuangan pemerintah, pengaturan kebijakan moneter, pasar modal hingga masalah nilai tukar.
"Kami bekerja bersama dengan mereka dalam misi bantuan teknis tersebut," tegasnya.
Bagaimana dengan Indonesia?
"Terkait ekonomi Indonesia, Indonesia telah menjadi ekonomi yang banyak melakukan reformasi, yang berinvestasi kepada infrastruktur yang mau mengembangkan potensinya, dengan pertumbuhan yang baik sebesar 5%. Dengan kebijakan fiskal yang wajar dan logis serta fokus pada pemungutan pajak dan perlawanan terhadap korupsi. Semua prinsip yang baik," papar Lagarde.
Annual Meeting IMF-WB 2018
Bali ditetapkan sebagai tuan rumah pelaksanaan Annual Meeting IMF-WB 2018. Sekitar 17 ribu orang dari 189 negara akan datang ke Bali, mulai dari pemerintah, staf ahli, bankir, asuransi dan pengusaha serta akademisi.
"Mereka yang benar-benar menggerakkan uang dan memang itulah pekerjaannya. Mereka semua akan berfokus pada Indonesia dan media yang meliput akan luar biasa, jadi selama beberapa hari, Indonesia akan menjadi pusat keuangan dan akan menampilkan keberhasilannya," jelas Lagarde.
Lagarde sangat antusias untuk bisa kembali datang ke Indonesia. Banyak hal yang terpikirkan olehnya selepas dari pekerjaan. Seperti mengunjungi teman dekat dan belanja di beberapa toko langganan di Jakarta hingga menyelam di lautan Indonesia.
"Segera setelah pekerjaan saya di Bali selesai, saya ingin menyelam karena saya penyelam dan saya sangat menyukai dunia bawah laut di Indonesia. Jadi saya memiliki banyak kegiatan di daftar kegiatan saya. Anda memiliki banyak kegiatan dan menikmati keindahan negara ini karena pesisir pantai dan garis pantainya indah," pungkasnya.(dtf)