Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. PT Kereta Api Indonesia (KAI) menerbitkan obligasi perdana melalui Penawaran Umum Obligasi I Kereta Api Indonesia Tahun 2017. Penjamin pelaksana emisi dalam obligasi ini adalah PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, dan PT Danareksa Sekuritas.
Obligasi I KAI diterbitkan dengan nilai nominal Rp 2 triliun. Obligasi terbagi menjadi 2 seri, di mana Seri A berjangka waktu 5 tahun dengan indikasi tingkat kupon obligasi 7,25% sampai 8%, Seri B berjangka waktu 7 tahun dengan indikasi tingkat kupon obligasi 7,5-8,35%. Bunga obligasi dibayarkan sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga obligasi.
Obligasi ini juga telah mendapatkan peringkat AAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Dana yang diperoleh dari penawaran umum ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, sebesar 55% akan digunakan untuk penyelesaian proyek kereta Bandara Soekarno Hatta dan 45% untuk pengadaan kereta.
"Sebanyak 55% gunakan untuk penyelesaian kereta api bandara. 45% untuk kereta api," kata Direktur Keuangan KAI Didiek Hartantyo di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (19/10).
KAI optimistis akan memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 13 November 2017 dan melakukan penawaran umum pada 14 dan 16 November 2017 dan ditutup dengan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 November 2017.
Pendanaam melalui penerbitan obligasi dilakukan KAI dengan pertimbangan tingkat bunga yang lebih rendah dibandingkan pinjaman perbankan. Sehingga opsi ini lebih menguntungkan bagi perseroan.
"Perbankan bunganya di atas rate obligasi. Kita opsi efisienkan pendanaan," kata Didiek.
Pada posisi akhir semester I-2017, total aset KAI mencapai Rp 27,2 triliun dengan pertumbuhan 8,34%, pertumbuhan liabilitas 9,63% dan pertumbuhan ekuitas 6,31%. Jika dibandingkan dengan periode 30 Juni 2016, KAI mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan 15,76% dan pertumbuhan laba bersih 47,73%. (dtf)