Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Boyolali - Mbah Jiyem (70 tahun) warga Dukuh Sarimulyo
RT 03 RW 01 Desa Sarimulyo, Kecamatan Kemusu, Boyolali, ini menderita
kanker ganas sejak 12 tahun lalu. Penyakit kanker kulit itu pun kini
sudah menggerogoti wajah perempuan yang sudah hidup sebatang kara
tersebut.
Sebagian wajah Mbah Jiyem mengalami kerusakan. Bahkan, hidungnya sudah
hilang. Mata kanannya juga sudah kena dan tidak bisa melihat.
Sedangkan yang kirinya juga mulai terganggu. Untuk bisa melihat,
kelopak mata kirinya harus dibuka menggunakan jari.
"Mata kirinya juga sudah mulai kena. Sehari-hari dia memakai masker
untuk menutupi wajah," kata Pujiati (56), keponakan yang selama ini
merawat Jiyem, Kamis (19/10/2017).
Mbah Jiyem tidak memiliki anak. Suaminya sudah meninggal belasan tahu
lalu. Setelah suaminya meninggal, dia ikut dengan kakaknya. Namun
sejak 10 tahun lalu dia ikut dengan keponakannya tersebut.
Jiyem kini tinggal di rumah sederhana dari papan kayu berukuran
sekitar 4 x 5 meter di belakang rumah Pujiati. Sejak 10 tahun lalu,
Jiyem ikut dengan keluarga Pujiati. "Pindah kesini sudah sakit, ada
benjolan di wajahnya," katanya Pujiati.
Menurut dia, penyakit kanker kulit ganas itu diderita Jiyem sudah
sekitar 12 tahun. Awalnya, hanya benjolan kecil di dekat hidung sisi
kanan "Karena mungkin ketidaktahuan ya, benjolan itu digaruk-garuk.
Lama-lama benjolan itu semakin besar," terangnya.
Mbah Jiyem sudah pernah dua kali menjalani perawatan di RSUD Pandan
Arang Boyolali. Juga pernah dilakukan operasi. Namun penyakitnya
tersebut belum sembuh juga. Seusai operasi, saat itu dokter
menyarankan agar menjalani perawatan lanjutan dengan kemoterapi. Namun
karena tidak ada yang mendampingi, Jiyem tidak melakukannya. dtc