Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Cilacap. Banjir yang merendam Desa Banjareja, Kecamatan Nusawungu, Cilacap. Jawa Tengah membuat petani cabai di Dusun Banjareja terpaksa harus panen dini. Lahan pertanian cabai yang telah terendam air akan membusuk dan mati.
Banjir di wilayah Kabupaten Cilacap telah merendam puluhan hektar tanaman cabai. Banjir selama empat hari itu membuat daun cabai terlihat layu dan beberapa cabai tampak mulai membusuk dan patah dari batangnya.
Para petani harus segera memanen untuk dijual. Padahal saat normal petani dapat memetik cabai secara berkala sekitar 2-3 hari sekali.
"Kalau Banjir begini positif mati, kita ambil yang merah saja untuk dijual," kata pemilik lahan Anto Febrianto di Banjarejo, Nusawungu, Kamis (19/10/2017).
Menurut dia, lahan pertanian seluas 4.200 meter persegi tersebut baru ditanami sekitar tiga bulan dengan modal awal sekitar Rp15 juta. Kini dirinya pasrah karena harus merugi akibat lahan pertaniannya terendam banjir.
"Kalau kena banjir ya di ambilin dan tinggal nunggu mati saja," jelasnya.
Padahal menurut dia, harga cabai saat ini mulai merangkak naik dengan harga Rp 13 ribu per kilogram ditingkat petani dan Rp 14 ribu di pasar.
"Ini lagi mulai naik (harga cabai) tapi kehalang banjir," ucapnya. (dtc)