Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Kapolri Jenderal Tito Karnavian dikritik sejumlah aktivis akibat pernyataannya dalam sebuah wawancara khusus dengan media online tentang korban tindak pemerkosaan serta kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Ada mispersepsi, Tito akan menjelaskan pernyataannya itu.
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan ada kesalahpahaman antara Tito dan wartawan yang mewawancarainya. Setyo menyampaikan Tito akan mengundang para aktivis perempuan ke rumah dinasnya untuk menjelaskan maksud pernyataan Tito.
"Jadi gini, itu ada beda persepsi antara wartawan dengan yang dimaksud Kapolri. Rencana Pak Kapolri akan mengundang aktivis-aktivis perempuan di rumah dinasnya untuk menjelaskan maksudnya Pak Kapolri tuh apa. Supaya tidak salah paham," ujar Setyo kepada detikcom.
Perbedaan persepsi yang dimaksudkan Setyo tersebut merupakan petikan wawancara Tito dengan salah satu media online. Dalam wawancara itu, Tito berbicara mengenai perlakuan penyidik terhadap korban pemerkosaan sampai penanganan terhadap LGBT. Wawancara tersebut dimuat dalam berita berjudul 'Tito Karnavian: Korban perkosaan bisa ditanya oleh penyidik 'apakah nyaman' selama perkosaan?'.
Tito sudah dimintai konfirmasi mengenai hal ini. Namun dia menolak menjelaskan dalam sesi doorstop.
"Saya nggak happy di-doorstop (wawancara di tempat). Nanti saja saya paparkan," kata Tito, Kamis (19/10/2017) kemarin. (dtc)