Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Sanggau. Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, melepas ekspor 25 ton beras dari Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat (Kalbar) ke Sarawak, Malaysia, Jumat (20/10/2017). Ini adalah ekspor perdana sebelum akan dilakukan secara bertahap mulai 2018 nanti
Lebih rinci Amran menjelaskan, produksi beras di Kabupaten Sanggau saat ini surplus 50 ribu ton. Sementara untuk Kalbar terdapat Surplus 350 ribu ton.
"Nah surplus ini kita kirim ke negara tetangga. Ada permintaan beras 140 ribu ton. Hari ini kita kirim perdana," kata Amran saat peresmian ekspor di Kabupaten Sanggau, Kalbar, Jumat (20/10/2017).
Selain beras, rencananya akan ada ekspor jagung ke Malaysia melalui jalur perbatasan. Amran meminta petani di Kalbar khususnya di Kabupaten Sanggau mulai memproduksi jagung secara masal.
"Sekitar 3-4 bulan lalu menteri dari Malaysia datang ke Indonesia siap impor beras dan jagung. Potensinya negara tetangga kita ini jagung kebutuhannya 3,1 juta ton. Kemudian beras 1 juta lebih ton. Nilainya sekitar Rp 20 triliun ini potensi dan kita garap bilateral," terang Amran.
"Yang bisa penuhi kebutuhan itu adalah Sanggau. Dari pada beli jauh-jauh dari Pakistan, dari Vietnam, supaya lebih dekat (lewat Sanggau), dilempar saja sudah ekspor," paparnya.
Menurutnya, potensi pertanian di wilayah perbatasan harus dikejar. Sebab melalui perbatasan, pengiriman ekspor bakal lebih murah. Dengan begitu, bisa membuat harga beras Indonesia kompetitif.
"Ini potensi harus diselesaikan, dan mimpi kami membangun lumbung pangan di perbatasan, biaya transportasi murah bisa bersaing dengan negara lain seperti Pakistan, vietnam dan lainnya, kita bangun di perbatasan. Jadi kita jalan terus, bukan hanya beras tapi juga jagung. Jadi kita tanam di perbatasan kemudian kita ekspor. Ini sangat sederhana," tutur Amran. (dtc)