Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) hari ini genap tiga tahun menjalankan roda pemerintahan. Jokowi pun mempersilakan masyarakat menilai kinerjanya.
Atas dasar itu, sejak pagi tadi detikcom pun menggelar polling di Twitter untuk mengetahui suara netizen atau warganet soal kinerja pemerintah Jokowi-JK. Polling dimulai sejak pagi, Jumat (20/10/2017) hingga pukul 18.00 WIB.
Hasil akhirnya, ada 24,827 akun Twitter yang mengikuti polling ini. Sebanyak 48 persen merasa puas dengan kinerja Jokowi-JK, 47 persen merasa tidak puas dan sisanya 5 persen tidak peduli. Total suara pas 100 persen.
Lewat komentar yang mewarnai polling dan hashtag atau tagar #3thJokowiJK, netizen juga menyampaikan pujian dan kritik.
"Infrastruktur oke, tapi melemahnya daya beli masyarakat terutama di daerah juga harus jadi perhatian pemerintah," ujar pemilik akun Twitter @irawan_tee1. Dia juga meminta Jokowi-JK dan Kabinet Kerja jangan berpuas diri karena masih ada sisa dua tahun untuk bekerja keras.
"Masalah ekonomi masyarakat bawah harus lebih difokuskan bila mau 2 periode," ujarnya memberi masukan.
Selain detikcom, detikFinance juga membuat polling di Twitter. Pertanyaan lebih spesifik meminta pendapat netizen tentang kepuasan terhadap kinerja pemerintah Jokowi-JK di bidang ekonomi.
Polling yang dimulai dari jam 11.22 WIB sampai pukul 18.00 WIB diikuti oleh 10.824 akun. Hasilnya, sebanyak 55% memilih tidak puas. Kemudian 40% puas dan 5% sisanya tidak peduli. Total suara pas 100 persen.
Netizen juga ramai menyuarakan pujian juga kritik untuk kinerja pemerintah Jokowi-JK di bidang ekonomi. Salah satunya datang dari pemilik akun Twitter @sastroniti.
"Untuk infrastruktur memang digenjot tapi daya beli menurun, pengangguran naik serta hukum jadi tidak menentu... #3thJokowiJK," tulisnya. Pendapat menarik juga disampaikan pemilik akun @robastian.
Robastian mengatakan, jujur dirinya masih belum puas dengan kinerja pemerintah saat ini. Bahkan jika 2019 ada pemimpin yang jauh lebih baik, dia akan memilihnya. Namun menurut dia, tidak ada salahnya tetap berpikir positif dengan pemerintahan Jokowi-JK yang masih berjalan dua tahun lagi. Bagi dia, tidak ada usaha yang berkhianat pada hasil.
"Memang sekarang belum terasa hasil kerjanya, semua butuh proses. Infrastruktur itu sebagai investasi jangka panjang. Logikanya kalau distribusi lancar, lambat laun semua harga akan turun karena biaya distribusi yang berkurang," tulis Robastian.
"Coba survey ini dilakukan kepada warga-warga pinggiran yang mulai merasakan pembangunan yang merata, seperti desa yang baru merasakan listrik dan sebagainya, saya rasa hasilnya akan berbeda. Jangan melihat segala sesuatu hanya dari sudut pandang kita sendiri," sambungnya.
Ada juga suara netizen yang mengkritisi soal utang pemerintah yang mengalami kenaikan. Tercatat sejak 2014 Jokowi-JK memimpin Indonesia jumlah utang pemerintah naik Rp 1.261,52 triliun dari posisi Rp 2.604,93 ke posisi per September 2017 Rp 3.866,45 triliun. Namun ada pula suara-suara yang membela dengan memuji Jokowi-JK yang terus membangun infrastruktur di Indonesia, termasuk di sektor maritim.
Suara-suara netizen lainnya bisa Anda lihat di Twitter lewat hashtag #3thJokowi JK. Komentar netizen juga bisa dilihat lewat Instagram detikcom.dtc