Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Nilai tukar rupiah terus mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Berdasarkan data BI di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) pada 19 Oktober 2017, rupiah berada di level Rp 13.525 per dolar AS atau melemah 7 poin.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah hanya bersifat sementara.
"Kalau pergerakan dari rupiah atau nilai tukar ada yang sifatnya temporer karena ada masa-masa di mana suasana pasar oleh isu global," kata Sri Mulyani di Kawasan Kemang, Jakarta, Sabtu (21/10).
Nilai tukar rupiah, kata Sri Mulyani juga dipengaruhi oleh faktor eksternal mulai dari isu geopolitik, hingga normalisasi kebijakan bank sentral AS.
Meski demikian, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini memastikan bahwa fundamental ekonomi nasional masih mampu menahan sentimen yang mempengaruhi nilai tukar rupiah.
"Selama dari sisi fundamental, kalau untuk rupiah, ekonomi Indonesia, perdagangan internasional, ekspor, impor, capital inflow, cadev bagus, maka fundamental itu akan menjaga nilai tukar pada yang tingkat yang stabil. Kalau sifatnya sentimen pada waktu-waktu tertentu biasanya sifatnya temporer," tukas dia. (dtf)