Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Roda Tiga Konsultan (RTK) merilis hasil survei terkait keinginan warga agar Joko Widodo (Jokowi) menjadi Presiden kembali. Hasilnya 41,1% warga yang disurvei menginginkan Jokowi kembali menjabat sebagai Presiden untuk periode kedua.
Survei digelar pada 15-29 September 2016. Ada 2.600 responden yang dilakukan survei dengan metode Stratified systemic random sampling. Margin of error survei ini 2,0 persen dan quality control sebesar 20 persen.
Adapun pembagian regional survei berdasarkan responden yaitu, Sumatera 530, Jawa, 1.510 , Bali-Nusa Tenggara 130, Kalimantan 160, Sulawesi 190, Maluku dan Papua 80.
Berdasarkan hasil survei, sebanyak 41,1% menginginkan Jokowi menjadi Presiden kembali dan 26,3% tidak menginginkannya. Sisanya 32,7% tidak menjawab atau tidak tahu.
Sementara itu, 52,5 responden menyatakan puas dan 4,4% sangat puas terhadap kinerja Jokowi sebagai Presiden. Artinya, sekitar 56,9% yang merasa puas terhadap kinerja Jokowi. Sedangkan, 4,4% merasa sangat puas dan 2,0% sangat tidak puas. Sementara 13,7% tidak tahu atau tidak menjawab.
Direktur Riset RTK, Rikola Fedri, menjelaskan adanya sebuah paradoks antara kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi dan keinginan masyarakat agar Jokowi menjadi Presiden kembali. Di sisi lain, Jokowi juga mendapat elektabilitas sebesar 43,3% jika head to head dengan Prabowo Subianto.
"Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi sebesar 56,9% namun yang menginginkan kembali Jokowi sebagai Presiden hanya 41,1%. Hal ini menjadi sebuah paradoks karena elektabilitas Jokowi juga sekitar 43,3%," kata Fedri di Jalan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jaksel, Minggu (22/10/2017).
Fedri menerangkan fenomena itu bisa jadi karena ada beberapa aspek yang dianggap belum berhasil diselesaikan oleh Jokowi. Persoalan tersebut dari mulai lapangan kerja hingga penegakan hukum.
"Hal ini dimungkinkan karena masih ada bidang-bidang yang dianggap belum berhasil diselesaikan Jokowi," tuturnya.
Berikut ini survei terkait permasalahan utama yang perlu diselesaikan pemerintah Indonesia saat ini:
Permasalahan ekonomi 21,3%
Korupsi 17,2%
Susah mencari lapangan kerja 11,6%
Kesejahteraan masyarakat kecil 7,3%
Sulitnya sarana transportasi, perbaikan jalan dan kemacetan 4,9%
Harga sembako tinggi 3,8%
Sekolah/pendidikan mahal 3,1%
Keamanan yang belum stabil 3,0%
Kesenjangan sosial 2,9%
Hukum tidak jalan dengan baik 1,9%
Tarif listrik 1,5%
Harga kebutuhan pertanian tinggi 1,4%
Pembangunan dan perbaikan fasilitas umum 1,2%
Lainnya 4,9%
Masalah politik dan sosial 1,2% (dtc)