Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Wakil Presiden Jusuf Kalla menghargai permohonan maaf Duta Besar (Dubes) AS untuk RI Joseph Donovan, atas insiden Panglima TNI ditolak masuk AS. Namun JK meminta Panglima TNI tak perlu menghadiri undangan tersebut untuk kali ini.
"Saya kira Menlu yang memberikan penjelasan dan Dubes AS sudah memberikan penjelasan bahwa ini mereka minta maaf. Itu yang pertama," kata JK di bandara Halilm Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (24/10).
JK mengatakan pihak Indonesia masih belum mengetahui alasan penolakan Gatot ke AS. Namun yang terpenting pihak AS melalui duta besarnya sudah menyampaikan permohonan maaf.
"Kedua, ya mungkin ada masalah apa ya mungkin masalah administratif atau apakah, macam-macam," ucapnya.
"Tapi yang penting mereka sudah minta maaf dan menyesalkan kejadian itu dan tetap mengundang Pak Panglima untuk hadir, walaupun tentu kita merasa perlu untuk kali ini tidak memenuhi undangan karena sudah ada kejadian itu," sambungnya.
Sebelumnya Menteri Pertahanan (Menhan) AS James Mattis juga telah menyampaikan permohonan maaf ke Menhan RI Ryamizard Ryacudu.
"Menhan AS, James Mattis, siang ini Senin 23 Oktober 2017 menyampaikan permohonan maaf kepada Menhan RI Ryamizard Ryacudu atas insiden sempat ditolaknya Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di AS untuk memenuhi undangan Kepala Staf Gabungan militer AS," ujar Kapuskom Publik Kemenhan, Brigjen Totok Sugiato.
Permintaan maaf Kedutaan Besar AS untuk RI disampaikan ke Kementerian Luar Negeri RI. Kedubes AS kemudian berjanji mengupayakan agar Gatot bisa memasuki wilayah negara mereka.
"Dubes Joseph Donovan telah meminta maaf ke Menteri Luar Negeri Retno Marsudi atas ketidaknyamanan Jenderal Gatot," demikian pernyataan Kedubes AS untuk Indonesia, Minggu (22/10).
Meski sudah ada permintaan maaf itu, tetapi hingga kini belum ada alasan jelas apa penyebab Gatot ditolak masuk AS. Padahal Gatot berniat ke negeri Paman Sam itu untuk memenuhi undangan.(dtc)