Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan para jajarannya di Direktorat Jenderal Pajak dan Ditjen Bea dan Cukai untuk terus memperbaiki diri dan beradaptasi terhadap segala macam perubahan yang kini terjadi. Hal itu guna melayani ekspektasi masyarakat yang sangat dinamis di tengah perubahan teknologi yang berjalan begitu cepat.
Pasalnya, Kementerian Keuangan khususnya Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai merupakan salah satu institusi pemerintah yang menjadi tulang punggung penerimaan negara.
"Begitu pentingnya peranan ini sehingga kita sebagai institusi tidak boleh berhenti untuk memperbaiki diri dan mereformasi. Kalau ada yang mengatakan bahwa kita sudah cukup baik dan tak perlu reformasi dan memperbaiki diri, saya rasa dia salah masuk institusi. Karena institusi ini diharapkan untuk terus mereformasi. Reformasi adalah nafas hidup kita karena kita tahu dunia terus berubah," katanya di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (25/10).
Dia juga mengingatkan, bahwa tugas dari institusi ini untuk mengumpulkan penerimaan negara dari pajak dan cukai adalah amanat Undang-Undang. Sehingga jajarannya diharapkan terus mereformasi dirinya agar bisa mengadaptasi segala perubahan yang terjadi.
"Saya tahu kondisi ekonomi dunia maupun Indonesia mengalami perubahan yang sangat besar. Dan proses perubahan masih terus berjalan. Dalam pertemuan World Bank dan IMF, G20, para menteri dan Gubernur Bank Sentral saling bertukar pikiran, apa tantangannya. Semua mengatakan satu, yakni teknologi yang berubah begitu cepat dan kemudian membuat adanya pergeseran, disruption, cara bertransaksi dan lifestyle orang," tutur Sri Mulyani.
"Dan para menteri keuangan bilang kita perlu memahami ini karena perubahan itu tidak bertahap, tapi sangat cepat. Apakah aspek dari perpajakan, transaksi yang tadinya secara fisik, sekarang secara online. Itu semua mengubah seluruh konsep kepemilikan, revenue generating, profit, sampai ke masalah bagaimana kita menciptakan keadlilan," tukasnya. (dtf)