Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Ahli Tata Ruang dari Universitas Indonesia Hendricus Andy Simarmata, mengatakan membangun pulau reklamasi di Teluk Jakarta membutuhkan perhitungan. Salah satunya adalah bagaimana membangun kota secara berkelanjutan.
"Bagaimana membangun kota secara berkelanjutan secara prinsipnya," kata Andy dalam diskusi 'Jalan Keluar Penyelesaian Reklamasi Teluk Jakarta' di kantor KPBB, gedung Sarinah lantai 12, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2017).
Andy mengatakan perhitungan kapasitas harus dilakukan, apakah teluk tersebut dapat menampung hingga 17 pulau. Selanjutnya adalah bagaimana pemberesan endapan material yang terjadi disekitar pulau reklamasi.
"Kita harus tahu kapasitas teluknya apakah memang sanggup punya anak 17 (pulau) atau cuma 5 atau 6 atau 7 (pulau), cukupkah satu teluk ini 17 (pulau)," ujar Andy.
"Yang berikutnya yang jadi poin penting, 13 sungai yang juga memberikan kontribusi terhadap endapan material di muara itu juga pemberesannya seperti apa," sambungnya.
Menurutnya daya dukung dan daya tampung menjadi faktor utama dalam membangun. Dan dengan banyaknya pulau seperti apa dampak yang akan ditimbulkan.
"Jadi kuncinya daya dukung dan daya tampung itu harus sama-sama kita tahu sekarang kondisinya bagaimana, dan apakah dengan 17 atau 3 dan 5 pulau reklamasi itu akan bertambah buruk kapasitasnya," kata Andy. (dtc)