Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengingatkan soal efek pembangunan jalan tol yang menghubungkan Padang dan Pekanbaru. Usaha kecil disebut akan terkena imbas pembangunan jalan tol.
"Kemudian jalan tol. Saya sudah peringatkan hati-hati buat jalan tol di sana, hati-hati buat jalan tol. Karena kalau jalan tol itu mati semua daerah di sekitarnya. Daerah pinggirannya," kata JK di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2017).
"Orang biasa jual keripik di sana, hadiah, oleh-oleh mati semua. Kalau ke Bogor semua jalan Bogor mati itu," sambungnya.
Oleh karenanya, solusi yang terbaik adalah dengan membangun jalan raya yang lebar. Jalan tol dianggap hanya akam dinikmati oleh segelintir orang.
"Jalan tol itu hati-hati. ada yang baik, ada yang tidak. Akhirnya nanti kota-kota yang nikmati hanya orang kota. Karena orang di pinggir kota yang jauh dia tak singgah lagi. Harus diperhatikan seperti itu," terangnya.
Sebelumnya, pemerintah berencana membangun jalan tol Pekanbaru-Padang. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut, jalan tol sepanjang 240 km ini akan mempersingkat waktu tempuh dari Pekanbaru ke Padang 3-4 jam. Tanpa jalan tol, waktu tempuhnya bisa 10 jam.
Berdasarkan, data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), total kebutuhan dana untuk membangun jalan tol tersebut mencapai Rp 35 triliun.
Dana sebesar itu, akan dipakai untuk membangun jalan tol sepanjang 240 km yang pekerjaannya dibagi dalam dua ruas, yakni Pekan Baru-Payakumbuh-Bukittinggi sepanjang 185 km, dan Bukittinggi-Padang Panjang-Lubuk Alung-Padang sepanjang 55 km.
Dari data Kementerian PUPR itu juga diketahui saat ini pembangunan jalan tol tersebut tengah dalam tahap survei trase. Setelah diperoleh trase atau rute lintasan jalan tol, maka selanjutnya akan dilakukan proses penetapan lokasi (penlok) untuk selanjutnya dilakukan pembebasan lahan.
Proyek nasional ini akan dikerjakan oleh PT Hutama Karya. Proses pembangunan sendiri diperkirakan bakal dimulai 2018 mendatang. (dtc)