Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Sleman. TNI AL menghibahkan alat single beam echosounder Atlas Deso 15 ke Fakultas Teknik UGM. Alat yang dihibahkan ini diserahkan langsung Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi.
Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof Nizam dan Rektor UGM, Prof Panut Mulyono menerima hibah ini langsung di kampus Gedung Utama Fakultas Teknik UGM, Sleman, Kamis (26/10).
KSAL Ade Supandi mengatakan, dengan dihibahkan alat ini diharapkan dapat membantu mahasiswa yang sedang meneliti atau mensurvei kedalaman air laut. Tak hanya itu, diharapkan alat ini juga bisa menginspirasi peneliti-peneliti di Fakultas Teknik UGM mengembangkan alat sejenis.
"Kalau suatu ketika (Atlas Deso 15) tidak bisa digunakan untuk survei, paling tidak alat ini bisa menginspirasi (pengembangan) alat sejenis," kata Supandi seusai menjadi pembicara kuliah umum terkait kelautan, Kamis (26/10/2017).
Supandi bercerita, proses penghibahan alat ini berawal dari permintaan Departemen Teknik Geodesi UGM. Menurut rencana, alat tersebut akan digunakan Departemen Teknik Geodesi sebagai sarana praktikum mahasiswa, dan untuk mensurvei kedalaman air laut.
"Alat ini sudah lama digunakan, tapi masih bisa dioperasionalkan. Sayang kalau dibuang, lebih baik digunakan oleh lembaga pendidikan untuk survei. Sekarang (bisa untuk survei) 200-300 meter (dasar laut), dan itu cukup digunakan untuk sarana praktik mahasiswa," ucapnya.
Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof Nizam menambahkan, selama ini memang Departemen Geodesi UGM lebih banyak mengkaji pemetaan di darat. Namun pemetaan kedalaman laut sejauh ini belum digarap secara maksimal, oleh karenanya pihaknya menjalin kerjasama dengan TNI AL.
"(Pemetaan) di laut ini kami sedang merintis, sehingga ini kami bekerjasama dengan TNI AL agar kami juga bisa mengembangkan untuk survei di laut. Alat ini nanti digunakan di Departemen Geodesi UGM, utamanya digunakan untuk mahasiswa praktikum pemetaan di laut," jelasnya.
Terkait harapan KSAL supaya alat ini dapat dikembangkan oleh peneliti di UGM, pihak Fakultas Teknik UGM sendiri mengaku tertantang. Namun Nizam menegaskan alat ini nantinya akan lebih banyak digunakan untuk praktikum mahasiswa di Departemen Geodesi. (dtc)