Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta - Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Fahd El Fouz masih bermanuver dari balik jeruji besi Lapas Cipinang, Jaktim. Fahd menuliskan surat untuk Ketum Golkar Setya Novanto yang meminta agar Nusron Wahid dicopot dari jabatannya sebagai Ketua Pemenangan Pemilu Indonesia I Golkar.
Surat tersebut bertanggal 23 Oktober 2017. Surat bernomor PB 303/PP/AMPG/IX/2017 ini meminta Novanto menonaktifkan Nusron.
Alasan Fahd meminta Nusron dicopot karena manuver Nusron yang dinilai melawan partai. Apalagi, Nusron dinilai mengkritik kebijakan Golkar yang mencopot Yorrys Raweyai sebagai Korbid Polhukam.
Saat dimintai tanggapan, Nusron mengaku sudah tahu perihal surat yang beredar tersebut. Namun, ia belum melihat secara fisik. "Ya, saya juga tahu dan dapat viral foto surat tersebut," ujar Nusron saat dikonfirmasi, Kamis (26/10/2017).
Nusron menanggapi surat tersebut dengan santai. Nusron juga mengaku heran karena Fahd masih berstatus sebagai kader Golkar, apalagi ia sudah berstatus terpidana kasus korupsi pengadaan Alquran. "Berdasarkan peraturan organisasi nomor 15 tentang disiplin partai, memang orang yang sudah dinyatakan melanggar hukum dengan kekuatan hukum tetap harus diganti," kata Nusron.
Nusron secara pribadi tak mempersoalkan surat tersebut. Apalagi ia mengaku pernah dipecat dari partai. "Kalau saya pribadi ya rapopo (tidak apa-apa). Saya sudah pernah dipecat dari Golkar karena prinsip, kok," jelasnya.
Sejumlah elite AMPG, bahkan DPP Golkar, yang dimintai konfirmasi soal surat ini tak memberikan bantahan, meski juga tak menjawab gamblang soal kebenaran surat tersebut. Seorang petinggi DPP Golkar bahkan mengatakan Fahd masih aktif dalam keputusan strategis di AMPG. dtc