Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Humas Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Ribut Pribadi yang dikonfirmasi mengungkapkan sanksi skorsing empat semester tersebut sudah sesuai dengan pelanggaran yang dibuat mahasiswa.
Skorsing ini kata Ribut, buntut dari tindakan mahasiswa yang membakar sampah didalam ruangan BEM. "Ketika bara api masih ada, itu ruangan ditinggalkan dikunci, logis enggak tindakan itu? Di dalamnya ada barang-barang ruangan itu berada di samping Biro Data dan Informasi yang adalah jantung universitas, kemudian tindakan itu mendapatkan sanksi Wajarkan? Kalau sanksi itu mendapat solidaritas solidaritas itu wajar enggak?" kata Ribut.
Menurutnya, sanksi yang dijatuhkan itu murni karena kesalahan dalam peristiwa bakar sampah di dalam ruangan bukan ekses aksi-aksi sebelumnya.
Disinggung tentang kehadiran personel TNI di kampus UMSU, Ribut mengatakan bahwa TNI dilibatkan untuk menjaga keamanan kampus dari gangguan keamanan.
"Kalau misalnya TNI datang kemudian singgah di pos jaga satpam itu salah? Kan wajar. Kecuali tadi bawa senjata berhadap-hadapan dengan mahasiswa, baru gak wajar," kata Ribut.
Anehnya, Ribut mengaku tidak mengetahui dari satuan mana personel TNI yang hadir di UMSU. "Aku gak tahu bisa jadi dari Koramil, bisa jadi dari mana-mana," tandasnya.
Kapendam I/Bukit Barisan Kolonel Edi Hartono mengaku belum mengetahui adanya keterlibatan personel TNI dalam melakukan pengamanan di UMSU. "Waalaikum salam Mas. Saya lagi tugas di wilayah Tarutung, untuk hal tersebut saya belum monitor akan cek dulu ke jajaran, nanti saya infokan," kata Edi melalui pesan singkat.