Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Kajian mengenai pembangunan Tol Pekanbaru-Padang saat ini masih terus dilakukan. Kontur tanah hingga wilayah perbukitan yang dilalui oleh rute tol dengan panjang mencapai 255,8 km ini masih perlu kajian mengenai penentuan lokasinya.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, kajian tersebut saat ini tengah dikebut pengerjaannya dan diharapkan bisa selesai dalam waktu dekat. Kajian lebih dalam tersebut menyusul rute tol berada di kawasan Bukit Barisan dengan struktur batuan yang spesifik. Ditargetkan proyek ini akan dimulai pada Februari 2018, sekaligus menjadi momentum peringatan 60 tahun kerja sama Indonesia-Jepang.
"PT Hutama Karya akan segera melakukan pemetaan geologi bersama Tim dari Universitas Gajah Mada (UGM), sehingga Februari 2018 kita sudah bisa dilakukan groundbreaking," katanya dalam keterangan resmi yang diterima detikFinance seperti dikutip Sabtu (28/10).
Sebagian pendanaan pembangunan jalan tol Pekanbaru-Padang sendiri akan dibantu oleh Japan International Cooperation Agency atau JICA. Basuki bilang, JICA telah berkomitmen mendukung pendanaan salah satu ruas Tol Trans Sumatera tersebut sepanjang 40 km dari total 255,8 km, termasuk terowongan sepanjang 7 km. Diperkirakan biaya konstruksi total sebesar Rp 65 triliun, dengan masa konstruksi 2018-2023.
Terowongan ini sendiri diperlukan sebagai optimalisasi rute yang akan dilalui oleh segmen tersebut, sehingga tak perlu lagi memotong bukit dan biaya konstruksi pun dapat diminimalisir.
"Kami mendorong pembangunan tunneling atau terowongan pada jalan tol Padang-Bukittinggi-Pekanbaru yang akan dibiayai oleh JICA termasuk jalan penghubungnya," ungkapnya.
Sebagai informasi, tol Pekanbaru-Padang merupakan segmen jalan tol yang terbagi menjadi Pekanbaru - Bangkinang - Payakumbuh - Bukittinggi dan Bukittinggi - Padang Panjang - Lubuk Alung - Padang. Tol ini merupakan tambahan penugasan pengerjaan Tol Trans Sumatera yang ditugaskan ke PT Hutama Karya, setelah sebelumnya pemerintah menugaskan Hutama Karya untuk mengerjakan delapan segmen prioritas Trans-Sumatera.
Delapan segmen prioritasnya adalah Medan - Binjai, Palembang - Indralaya, Pekanbaru - Dumai, dan Bakauheni - Terbanggi Besar, Terbanggi Besar - Pemangg Panggang, Pematang Panggang - Kayu Agung, Palembang - Tanjung Api-api, dan Tebing Tinggi - Kisaran, yang meliputi total panjang 645 kilometer, dengan total investasi Rp 81 triliun. (dtf)