Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Muhammad Imron mendapatkan telepon dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan karena ceritanya yang menolak tip dari warga jadi viral. Imron yang sehari-hari bekerja di Kelurahan Kota Bambu Utara mengaku tak tahu kalau ceritanya jadi viral.
"Makanya kalau dibilang viral, saya tidak punya Twitter. Saya punyanya FB. Kalau viral, saya tahunya itu juga dari Diskominfo. Dia bilang saya mau dihubungi staf Pak Gubernur," ujar Imron kepada detikcom, Minggu (29/10/2017).
Imron mengaku banyak warga yang pernah ditolaknya. Dia mengatakan, gambar penolakan yang jadi viral bukan hal pertama yang dialaminya.
Dia mengaku ikhlas membantu warga ketika mengurus administrasi di bagian Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan saat mengecek berkas lainnya. Maka dia pun mengaku kaget ketika mendengar suara Anies ketika menerima telepon.
"Eh pas saya angkat, eh suaranya Pak Gubernur. saya sempat tanya, 'ini Pak Gubernur?'. 'Iya, mas'. Makanya waktu ditelepon Pak Gubernur saya kaget," ujarnya.
Ketika itu, Anies menyampaikan terima kasih kepadanya. Imron diminta terus berbuat yang benar. Imron mengaku tak lama menerima telepon dari Anies.
"Pak Anies bilang terima kasih saja, dan minta saya terus istiqomah. Itu saja saya sudah senang Pak Gubernur langsung yang telepon. Posisi saya lagi di kampus, jadi tidak lama juga bicaranya," tutur dia.
Imron mengatakan tak ada kelanjutan dari obrolan tersebut. Dia pun mengaku tak mengharapkan apa-apa meski masih berstatus pekerja harian lepas.
"Saya tidak tahu ada kelanjutannya, ya alhamdulillah. Kalau tak ada pun tak ada apa-apa," ucap dia.
Anies sendiri mengaku menyampaikan terima kasih ketika menelepon Imron. Sikap Imron yang menolak tip merupakan bentuk integritas pegawai pemda. Menurutnya, sikap seperti ini perlu dicontoh.
"Kita tahu ada yang PNS pegawai Pemda yang belum disiplin. jadi kita harus disiplinkan. Kita ada contoh yang baik dan sudah bisa jadi contoh, kita harus apresiasi mereka yang sudah seperti pak Imron," jelas Anies di Jalan Tipar Selatan 1, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Minggu (29/10/2017).
Anies mengungkapkan hal ini wajar dilakukan oleh PNS. Sehingga pemberian reward tidak harus dilakukan.
"Itu sesuatu yang normal. Saya sampaikan, itu harus dikerjakan, memang begitu tapi kita apresiasi jangan sampai yang normal jadi aneh. Itu kan yang harusnya begitu. Ke depan kita apresiasi dan kita berharap ini bisa jadi contoh semua," imbuhnya. (dtc)