Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Asahan. Desa Silau Lama, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan diusulkan menjadi situs perdaban Islam Nasional. Usulan itu disampaikan anggota DPRD Sumut Muslim Simbolon saat menyambut kedatangan DPR RI Effendi Muara Sakti Simbolon di Rumah Besar Kabupaten Asahan, Senin (30/10/2017). Kedatangan Ketua Punguan Simbolon Dohot Boruna Indonesia (PSBI) itu, kata Muslim, dianggap strategis lantaran hingga kini heritage di sini belum mendapatkan perhatian dari pemerintah.
"Kalau hanya mengandalkan APBD, ga akan cukup. Untuk memperbaiki jalan saja tidak cukup. Tapi kalau diusulkan ke anggaran APBN, maka itu akan menjadi tanggungjawab pemerintah," katanya.
Sebagai putra daerah, Muslim merasa malu karena belakangan Presiden Joko Widodo sering mengunjungi kawasan Danau Toba. Kedatangan Joko Widodo, katanya, membuat sejumlah infrastruktur menjadi lebih baik.
"Saya iri melihat pak Jokowi datang ke kawasan Danau Toba, bawa uang triliunan untuk membangun kawasan Danau Toba. Bapak Effendi Simbolon yang dekat dengan Pak Jokowi, kami meminta agar bapak menyampaikan agar blusukan presiden kesini," pintanya.
Ketua Umum PSBI Effendi MS Simbolon merasa damai sejak turun dari mobil menuju Rumah Besar di Desa Silau Lama, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan. Rumah Besar yang berdisain rumah panggung, katanya, seperti rumah panggung di Banjarmasin.
Ia merasa senang dengan sambutan dari masyarakat setempat. Katanya, berduduk sila sembari bercengkrama dengan ramah dengan tokoh adat. "Di Banjar terbuat dari Kayu Ulin, kalau disini tadi saya tanya terbuat dari kayu hasil alam daerah sini. Seperti kayu Kampar," ucapnya.
Effendi berencana akan menyampaikan ke Presiden saat berkunjung ke Sumut. Presiden, ucapnya, paling suka dengan menata kawasan yang memiliki heritage.
"Kalau undang-undang dikesejarahaan, maka itu tidak boleh dengan alasan apapun untuk dirombak. Kita akan sama-sama perjuangkan agar masuk ke dalam cagar budaya agama," katanya.
Pemangku Adat Syech Silau H Ibrahim Ali Silau menyebutkan kawasan ini luasnya diperkirakan 20 km. Berdasarkan sejarah
Silau Laut tidak pernah dijajah Belanda dan Jepang
"Pesan ayahanda, hormati pemimpin dan para ulama. Jangan benturkan umat Islam dengan siapapun. Sifat kasih sayang yg dipesankan orangtua. Semoga bangsa ini tetap akur dan damai," pungkasnya.