Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Manila - Militer Filipina menangkap seorang warga negara
Indonesia (WNI) yang diduga merupakan anggota kelompok militan pro-
ISIS di Marawi. WNI yang ditangkap ini disebut bernama Muhammad Ilham
Shaputra yang berusia 23 tahun.
Dituturkan Wakil Komandan Satuan Tugas Marawi, Kolonel Romeo Brawner, seperti dilansir Reuters, Rabu (1/11/2017), WNI itu ditangkap oleh komunitas penjaga perdamaian di Marawi pada Rabu (1/11) pagi waktu setempat.
"Partisipasi sipil penting dalam upaya kolektif kita untuk mengamankan masyarakat dari elemen teroris," ucap politikus setempat, Zia Alonton Adiong, yang membantu pemulihan Marawi dalam pernyataannya.
Penangkapan WNI ini dilakukan sehari setelah seorang militan pro-ISIS dilumpuhkan dan sembilan hari setelah Filipina mengakhiri operasi militer di Marawi. Lebih dari 1.100 orang, yang kebanyakan militan, tewas dalam pertempuran sengit antara militan pro-ISIS dengan militer Filipina selama beberapa bulan di Marawi.
Dituturkan Kepala Kepolisian Provinsi Lanao del Sur, John Gugyuyon, WNI yang ditangkap terkait militan pro-ISIS ini menyebut diri bernama Muhammad Ilham Shaputra (23) dari Medan, Sumatera Utara.
Dikatakan Gugyuyon, di dalam tas yang dibawa Ilham ditemukan sebuah telepon genggam, sebuah pistol kaliber .45, sebuah serpihan granat dan uang tunai dalam Peso dan Rupiah, juga Riyals. Menurut Gugyuyon, Ilham ditangkap saat akan kabur ke sebuah danau setempat.
"Kami akan menjeratkan dakwaan terhadapnya karena dia bagian dari pengepungan awal (di Marawi). Kami mempersiapkan laporan investigasi agar kami bisa mendakwa praktik pemberontakan, terorisme dan lainnya," ujar Gugyuyon dalam konferensi pers.
Ditambahkan Gugyuyon, Ilham telah mengakui ada beberapa pria bersenjata yang masih bersembunyi di zona pertempuran utama di pusat kota Marawi, Filipina bagian selatan.
Lebih lanjut Gugyuyon menyebut, WNI ini tiba di Filipina pada November 2016, atas undangan Isnilon Hapilon, emir ISIS di Asia Tenggara dan salah satu pemimpin kelompok Abu Sayyaf yang tewas dibunuh militer Filipina bulan lalu.dtc