Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sejumlah tindak kekerasan yang terjadi di kampus di Kota Medan akhir-akhir ini menimbulkan keprihatinan bagi mahasiswa. Dalam aksi demonstrasi yang berlangsung hari ini (Kamis, 2/11/2017), mereka menyampaikan keprihatinan tersebut ke DPRD Sumut.
Berjumlah dua ratusan, para mahasiswa yang berasal dari USU, ITM, UMSU dan Unimed menyampaikan kasus penganiayaan terhadap mahasiswa di kampus USU oleh puluhan tenaga pengamanan kampus (satpam) yang menimbulkan korban kritis, tindakan represif berupa skorsing terhadap dua orang mahasiswa di UMSU, tindak pelarangan aksi demonstrasi di Fakultas Ilmu Sosial Unimed dan sebagainya.
Jack, salah seorang mahasiswa UnNIimed , dalam orasinya menyebutkan kampus sudah kehilangan spiritnya sebagai laboratorium demokrasi. Dengan kekuasaan yang dimiliki para pejabat kampus seenaknya bertindak represif. Kebebasan berorganisasi sirna, keleluasaan berekspresi lenyap, mahasiswa dipaksa takluk. Tidak boleh kreatif dan kritis.
"Kami datang ke sini mengantarkan sesuatu yang seharusnya dijemput oleh pihak anggota DPRD Sumut. Kami menuntut anggota dewan ini menyeret semua rektor di Sumut mempertanggungjawabkan tindakan anti demokrasi mereka," kata Jack.
Mewakili 100 anggota anggota DPRD Sumut yang mayoritas di antaranya tengah berada di luar kota oleh karena berbagai agenda, Doli Siregar anggota Komisi A dari Partai Golkar menjanjikan kepada mahasiswa akan menyalurkan aspirasi mahasiswa.
"Karena di lembaga dewan ini mekanismenya melalui Bamus, kami akan rapatkan dulu permintaan adik-adik memanggil seluruh rektor," kata Doli.
Akan tetapi dengan dalih kondisi yang urgen, mahasiswa ngotot untuk dipastikan kapan seluruh rektor diundang mengikuti rapat dengar pendapat di DPRD Sumut.
"Kami tunggu disini, Pak, sampai kami dapatkan kepastian kapan rektor-rektor itu diundang RDP, kondisinya sangat urgen," kata mahasiswa lainnya.
Tak sanggup menghadapi mahasiswa, Doli meninggalkan mereka tanpa kesepakatan.
Saat berita ini ditayangkan, mahasiswa menutup Jl. Imam Bonjol hingga arus lalu lintas dialihkan.