Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - New Delhi. Sedikitnya 26 orang tewas dan lebih dari 100 orang lainnya luka-luka akibat ledakan yang terjadi di pembangkit listrik tenaga batubara di India bagian utara. Otoritas setempat memerintahkan penyelidikan menyeluruh untuk mencari tahu penyebab insiden ini.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (2/11/2017), insiden ini berawal saat salah satu pipa pendidih (boiler pipe) meledak di kompleks pusat pembangkit listrik di Uttar Pradesh, yang dikelola oleh pemerintah India. Insiden ini terjadi pada Rabu (1/11) waktu setempat.
Pemerintahan Uttar Pradesh telah merilis daftar 26 korban tewas, namun beberapa di antaranya belum teridentifikasi.
Dituturkan otoritas setempat bahwa dari 100 korban luka, lebih dari 20 orang di antaranya masih merenggang nyawa di rumah sakit setempat, setelah mengalami luka bakar parah akibat ledakan ini.
Salah korban selamat menuturkan bagaimana dirinya diselimuti uap super panas saat ledakan terjadi. Korban yang tidak disebut namanya ini hilang kesadaran dan terbangun di rumah sakit dengan luka bakar di sekujur tubuhnya. Salah satu pejabat Uttar Pradesh, Arvind Kumar, menyebut para korban yang mengalami luka sangat parah dibawa ke rumah sakit yang ada di ibu kota Lucknow.
Pusat pembangkit listrik dengan kekuatan 1.550 megawatt ini memperkerjakan sekitar 870 orang dan menyalurkan listrik ke sedikitnya sembilan wilayah. Usai insiden ini, operasi di unit yang dilanda ledakan itu dihentikan sementara.
Pemilik pusat pembangkit listrik itu, Korporasi Tenaga Termal Nasional (NTPC), masih melakukan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab insiden ini. Dugaan sementara menyebut ada penyumbatan pada salah satu pipa gas di kompleks itu.
"Penyumbatan pada pipa gas yang menjadi saluran asap di dalam salah satu unit, memicu ledakan. Gas dan uap panas yang keluar akibat ledakan itu melukai beberapa pekerja dengan parah," ucap pejabat distrik Rae Bareli, Sanjay Kumar Khatri, kepada Reuters.
"Penyelidikan oleh pengadilan telah diluncurkan. Tim teknis beranggotakan dua anggota ini akan melaporkan temuan-temuan mereka dalam tujuh hari ke depan," imbuhnya.
Otoritas setempat menawarkan kompensasi masing-masing 200 rupee untuk keluarga korban tewas dan kompensasi 50 ribu rupee untuk keluarga korban luka parah. Bagi yang mengalami luka ringan akan mendapati kompensasi 25 ribu rupee. (dtc)