Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Washington DC. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan membahas krisis nuklir Korea Utara (Korut) dalam kunjungannya ke Asia. Kepada para pemimpin negara yang ditemuinya, Trump akan menyatakan bahwa dunia 'kehabisan waktu' menghadapi ancaman Korut.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (3/11), Trump terbang menuju Hawaii, AS pada Jumat (3/11) waktu setempat. Hawaii menjadi perhentian pertama sebelum dia melanjutkan penerbangan ke kawasan Asia. Selanjutnya Trump akan mengunjungi Jepang, Korea Selatan, China, Vietnam dan Filipina.
Kunjungan kenegaraan antara 3-14 November ini akan menjadi tur Asia paling lama oleh seorang Presiden AS selama lebih dari 25 tahun terakhir.
Dituturkan penasihat keamanan nasional Gedung Putih, HR McMaster, tujuan dari kunjungan ke Asia ini untuk meningkatkan dukungan internasional dalam upaya menghentikan sumber daya Korut demi memaksa rezim komunis itu menghentikan program nuklirnya.
"Presiden menyadari bahwa kita kehabisan waktu (untuk berhadapan dengan Korea Utara) dan akan meminta seluruh negara melakukan lebih banyak hal," ucap McMaster kepada wartawan AS saat konferensi pers.
Sebagai bagian dari upaya mendorong China untuk lebih menekan Korut, Departemen Keuangan AS memutus akses salah satu bank di China ke sistem finansial AS, karena diduga melakukan pencucian uang untuk kepentingan Korut. Pada Juni lalu, Departemen Keuangan AS menyatakan Bank of Dandong sebagai bank yang 'dikhawatirkan melakukan pencucian uang besar' sehingga menjadi pintu bagi Korut untuk mengakses sistem finansial AS dan internasional, meskipun dijatuhi sanksi.
McMaster menyatakan, Trump akan mendorong negara-negara dengan pengaruh besar bagi Korut untuk 'meyakinkan pemimpinnya (Korut-red) bahwa mengejar (ambisi) senjata nuklir adalah jalan buntu' dan Korut harus melakukan denuklirisasi.
"Dan dia (Trump-red) akan mengingatkan teman-teman dan musuh hal yang sama, bahwa Amerika Serikat siap mempertahankan diri dan sekutu-sekutunya menggunakan kemampuan penuh kita," tegas McMaster.
China diprediksi akan menjadi perhentian paling kritis bagi Trump. Di negara ini, Trump akan meminta Presiden Xi Jinping untuk berbuat lebih banyak dalam mengendalikan Korut. Sejumlah pejabat senior AS menyebut China menganggap Korut sebagai aset strategis dan enggan memutus aliran dana ke negara komunis itu karena berpotensi memicu gelombang pengungsi.
Diprediksi Trump akan menekan Xi untuk mengurangi ekspor minyak ke Korut dan impor batubara dari rezim komunis itu, serta membatasi transaksi finansial. (dtc)