Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menunda pengumuman skema penataan kawasan Pasar Tanah Abang. Sebab, ada beberapa data yang belum lengkap.
"Singkatnya arahan Pak Gub (Gubernur Anies Baswedan) harus melengkapi data-data lebih banyak lagi. Untuk memastikan kebijakan yang akan diambil itu bisa langsung berdampak dan berbasis data," kata Sandi di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Jumat (3/11/2017).
Menurut Sandi, data saat ini belum cukup untuk mendukung skema penataan kawasan Tanah Abang. Pemprov DKI akan meminta pendapat para pakar transportasi dan tata ruang kota.
"Kita juga akan meminta pendapat dari para pakar transportasi dan tata ruang kota. Tadi saya lihat dengan mata kepala sendiri, tadi saya laporkan ada temuan baru yang harus terverifikasi," jelas Sandi.
Alasan lain yang ikut menunda penataan Pasar Tanah Abang berasal dari angkutan transportasi online. Angkutan transportasi online minta waktu adaptasi terhadap kemungkinan kebijakan yang akan diambil.
"Kita harus menunda ini karena permintaan dari temen-temen (angkutan) online di Gojek, Uber dan Grab yang merupakan sarana lanjutan sarana transportasi di sana, yang menyatakan bahwa membutuhkan waktu untuk adaptasi terhadap kemungkinan kebijakan yang akan kita ambil," papar Sandi.
Menurut Sandi, kemacetan dan kesemrawutan di Tanah Abang bukan murni karena pedagang kaki lima (PKL). Pengemudi kendaraan bermotor yang tidak tertib lalu lintas dan banyaknya parkir liar juga menjadi sebab kemacetan.
"Yang menarik bahwa hasil dari data analisa ini. Ternyata penyebab kemacetan lebih karena pembangunan jalan dan parkir liar, PKL sendiri itu di posisi yang bukan utama. Kita menemukan ini setelah big data kita buka dan kita analisa," tutupnya.
Sebelumnya, Sandi akan melaporkan konsep penataan kawasan Pasar Tanah Abang kepada gubernur pada Jumat (3/11). Dia masih menutup detail grand design penataan Kawasan Pasar Tanah Abang tersebut. (dtc)