Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Pangeran Alwaleed Bin Talal baru saja ditangkap Komite Anti-Korupsi Arab Saudi terkait dugaan keterlibatan dalam kasus korupsi. Dia orang terkaya di Arab Saudi dengan harta US$ 28 miliar (Rp 372 triliun) di akhir 2016 berdasarkan data Forbes. Salah satu bidang bisnisnya adalah jagat teknologi.
Sang pangeran juga cukup dermawan dan pernah berkomitmen menyumbangkan banyak uangnya. Di jagat teknologi, dia adalah investor berbagai perusahaan terkemuka. Seperti Apple, AOL, Motorola dan Twitter.
Sang pangeran pun berkawan akrab dengan dua legenda di jagat teknologi, mendiang Steve Jobs dan Bill Gates. Pangeran Alwaleed diketahui membeli saham Apple pada pertengahan tahun 1990 ketika harganya kurang dari USD 10.
"Aku kenal Steve Jobs sejak 20 tahun terakhir. Ketika aku pertama kali berinvestasi di Apple, harga sahamnya cumma USD 9. Aku bertemu dengannya tiga kali di kantor Apple dan sekali makan siang bersamanya," katanya saat Steve Jobs meninggal dunia pada tahun 2011.
"Aku ingat dia bilang; Pangeran, Anda percaya padaku dengan berinvestasi di Apple dan aku tak akan membuatmu kecewa. Well, dia tidak mengecewakan siapapun. Ada tiga apple yang mengubah dunia, apple Adam, apple Newton dan apple Steve," pujinya.
Sampai kini, Alwaleed masih punya saham Apple yang berkat tangan dingin Jobs serta Tim Cook, menjadi perusahaan paling bernilai di dunia. Tidak hanya dengan Jobs, Alwaleed diketahui berhubungan akrab dengan Bill Gates, pendiri Microsoft dan langganan orang terkaya sejagat.
Alwaleed memang terinspirasi oleh sosok Gates. Dan pada akhirnya, dia mengikuti jejak Gates menyumbangkan banyak uang untuk kepentingan kemanusiaan.
"Dia selalu ingin menjadi yang terbaik, termakmur, itulah yang memotivasi dia. Dia selalu mengacu pada Bill Gates," ucap Saleh Al Fadl, mantan pegawai Alwaleed.
Alwaleed dan Gates bertemu dalam berbagai kesempatan. Alwaleed pernah diundang Gates untuk menghadiri Microsoft CEO Summit yang berlangsung di Washington. Mereka banyak memperbincangan soal ekonomi dan masalah kemanusiaan.
Pada tahun 2011, Alwaleed menginvestasikan USD 300 juta atau sekitar Rp 2,7 triliun untuk mengakuisisi saham Twitter. Saham Twitter dibeli Alwaleed bersama firma investasi miliknya, Kingdom Holding Co.
Alwaleed pun kadang berkomentar mengenai perkembangan Twitter. Dia menyuarakan dukungannya pada Jack Dorsey, pendiri dan CEO Twitter saat ini untuk membangkitkan perusahaan mikroblogging itu, di tengah tekanan hebat dari Facebook. (dtn)