Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Dua warga negara Indonesia (WNI) diamankan otoritas Filipina karena teridentifikasi terlibat kelompok militan pro-ISIS, Maute, di Marawi, Filipina selatan. Densus 88 Antiteror Polri rencananya akan berangkat ke Filipina untuk berkoordinasi dengan otoritas setempat mengenai hal tersebut.
"Rencana dari Densus 88 kemungkinan sedang mendalami data-data dari sini, nanti akan melakukan pendalaman juga ke Filipina. Lebih cepat (ke Filipina) lebih bagus," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (6/11/2017).
Kedua WNI itu adalah Muhammad Ilham Syahputra dan Minhati Madrais. Ilham diamankan pada Rabu (1/11) pagi di wilayah Marawi, sedangkan Minhati diamankan pada Minggu (5/11) pagi di 8017 Steele Makers Village, Tubod Iligan City.
Ilham mulanya diduga tewas pada April 2017. Sedangkan Minhati ditangkap karena merupakan istri salah satu pimpinan kelompok Maute, Omar Khayam Maute. Minhati ditangkap bersama 6 anaknya.
Otoritas Filipina menemukan barang bukti berupa granat, pistol, paspor Indonesia atas nama KH, dan beberapa lembar mata uang asing dari Ilham. Sedangkan dari Minhati, otoritas Filipina menemukan komponen bahan peledak.
Setyo mengatakan penyelidikan ke Filipina dilakukan paling cepat pekan depan. Penyidik Densus 88 Antiteror saat ini masih melakukan pendalaman di dalam negeri.
"Kemungkinan paling cepat minggu depan karena sekarang (di Indonesia) sedang melakukan pendalaman dulu ya," ujar Setyo.
Setyo menjelaskan Densus 88 Antiteror hendak mengetahui sejauh mana keterkaitan dua WNI tersebut dengan kelompok militan Maute. "Kami ingin melihat sejauh mana kedalaman atau peran dari yang bersangkutan di dalam kegiatan-kegiatan di Marawi," jelas Setyo. (dtc)