Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. PT PLN (Persero) memang belum berencana mencatat saham perdana di bursa atau IPO (Initial Public Offering). Namun, menurut Menteri ESDM, Ignasius Jonan, kapitalisasi pasar PLN bakal mencapai Rp 500 triliun jika melepas saham ke publik.l
"Kalau melihat semua electricity company di dunia itu PER (price earning ratio) kira-kira 30 kali. Jadi kalau listing mungkin bisa mencapai Rp 500 triliun market capnya. Itu baru PLN saja," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (7/11).
Berdasarkan kinerja keuangan PLN pada semester I-2017 total aset perseroan mencapai Rp 1.302 triliun, total ekuitas Rp 881,57 triliun. Sepanjang 6 bulan pertama PLN mencatatkan pendapatan sebesar Rp 122,48 triliun dan laba bersih Rp 2,25 triliun.
"Mungkin kalau PLN listing besar sekali," tambahnya.
Namun, Jonan menegaskan, belum ada rencana PLN akan melantai di bursa, meskipun tak menutup kemungkina di kemudian hari.
Jonan juga menjelaskan terkait besarnya nilai bisnis di sektor energi.
"Pertamina itu top line salesnya setahun kira-kira Rp 700 triliun- Rp 800 triliun lebih, tidak ada yang lebh besar. Kalau digabung semua banking revenue-nya tidak ada segitu," terang Jonan.
Lalu PT PLN, kata Jonan, pendapatannya hampir Rp 350 triliun per tahun. Belum lagi SKK Migas yang kira-kira pendapatan pertahunnya sekitar Rp 400 triliun.
"Jadi ini kalau tiga saja dijumlah itu kira-kira Rp 1.600 triliun. Belum lagi yang pertambangan besar seperti Antam, Bukit Asam, Freeport, kalau dihitung kira-kira Rp 2.000 triliun lebih, jadi mewakili hampir Rp 2.000 triliun GDP nasional (Produk Domestik Bruto/PDB)," kata Jonan. (dtf)