Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Surabaya - Pilgub Jatim 2018 masih didominasi calon gubernur 'wajah lama'. Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Khofifah Indar Parawansa sementara ini yang bersaing ketat.
Gus Ipul dan Khofifah sudah dua kali berhadapan di Pilgub Jatim sebelumnya. Hanya saja, Gus Ipul saat itu sebagai pendamping Soekarwo alias calon wakil gubernur. Untuk yang ketiga ini, Gus Ipul maju sebagai calon gubernur dan kembali akan bersaing dengan Khofifah.
Saat ini tersisa Partai Gerindra, PKS dan PAN yang belum memutuskan untuk bersama-sama mengusung pasangan cagub dan cawagub yang bisa menjadi alternatif.
Seandainya ketiga partai ini bisa bersatu dan terkumpul 26 kursi, cukup bagi mereka bisa menjadi poros ketiga sebagai penanding Gus Ipul dan Khofifah yang keduanya berasal dari NU.
PAN maupun Gerindra sudah saling menawarkan nama yang dianggapnya mampu menjadi pilihan alternatif masyarakat Jatim.
Sekjen PAN Eddy Soeparno terang-terangan menyebut Pilgub Jatim bukanlah ajang milik Gus Ipul atau Khofifah semata. "Pilkada Jatim tidak mutlak terpolarisasi pada Gus Ipul dan Khofifah. PAN siap membangun poros baru dengan partai yang belum mengusung cawagub, seperti Gerindra misalnya," ujar Eddy kepada wartawan, Senin (6/11/2017).
"Kami yakin ada tokoh Jawa Timur lain yang juga layak diusung sebagai cagub," imbuhnya.
Eddy menyebut PAN ingin memajukan kader di Pilgub Jatim. Dia menilai ada beberapa sosok dari internal partainya yang patut diperhitungkan. Mereka di antaranya Bupati Bojonegoro, Ketua DPW PAN Jatim Masfuk, hingga anggota DPR asal Jember sekaligus musisi papan atas Anang Hermansyah.
Gerindra yang memiliki 13 kursi di DPRD Jatim seirama dengan PAN yang bermodal 7 kursi. Jika keduanya bergabung dalam poros baru tentu sudah cukup untuk mengusung pasangan calon sendiri. PKS yang punya 6 kursi akan memperkuat poros baru itu jika juga bergabung.
Setelah menyebut sejumlah nama, kini nama anggota BPK Achsanul Qosasi digulirkan sebagai cagub. "Kami membaca bahwa warga Jatim masih terbuka terhadap opsi-opsi baru calon gubernur. Kami yakin nama Achsanul bisa juga bersaing dengan dua calon lain yang sudah muncul saat ini, yakni Khofifah Indar Parawansa dan Saifullah Yusuf," ujar Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dalam keterangannya, Selasa (7/11/2017).
Partai pimpinan Ketum Prabowo Subianto itu sebenarnya sudah memunculkan sejumlah nama. Seperti La Nyalalla Mattalitti hingga eks Pangarmatim Laksamana Madya TNI (Purnawirawan) Moekhlas Sidik.
Achsanul sendiri merupakan pria asal Sumenep dan dinilai cukup punya nama di Jawa Timur. Dasco menganggap karier politik mantan Anggota DPR RI itu juga sudah mumpuni. "Pak Achsanul adalah salah satu tokoh Jawa Timur yang cukup berhasil dalam kiprah politiknya di Jakarta. Selain sukses sebagai anggota DPR RI dari dapil Jawa Timur, beliau juga terpilih sebagai anggota BPK," jelas Anggota Komisi III DPR tersebut.
Dasco menyebut Achsanul sudah memiliki basis pendukung di Jawa Timur. Eks politikus Demokrat tersebut pun dianggap mampu memimpin Jatim. "Beliau memiliki basis pendukung yang kuat dan punya kemampuan
menangani persoalan ekonomi makro dan mikro," tutur Dasco.
Hanya saja, usulan nama ini belum final. Keputusan masih menunggu rekomendasi dari Prabowo Subianto sebagai ketum dan juga Ketua Dewan Pembina Gerindra.dtc