Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Serang. Ratusan ayam berasal dari Jawa dan Sumatera berlomba memamerkan suara indah pada kontes ayam pelung di Serang, Banten. Mereka memperebutkan piala dan sertifikat.
Para peserta kontes berasal dari berbagai daerah di Sumatera dan Jawa, seperti Lampung serta Garut, Jawa Barat. Dalam gelaran itu, para peserta tidak akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai hanya sertifikat dan piala.
Panitia beralasan ditiadakannya hadiah itu untuk menghindari anggapan berjudi. Meski demikian, panitia menyediakan doorprize bagi seluruh peserta lomba.
"Pemenangnya itu yang didapat adalah hanya sertifikat dan piala, mengenai doorprize juga ada tapi untuk semua," kata panitia kontes ayam pelung, Ato Sunarko kepada wartawan di kawasan pertanian terpadu, Kota Serang, Rabu (8/11/2017).
Meski tidak hanya mendapatkan sertifikat dan piala, jika peserta kontes masuk 3 besar juara, maka bisa dipastikan ayam tersebut punya nilai jual yang tinggi. Semakin banyak sang ayam mendapatkan sertifikat dari setiap kontes, maka semakin tinggi pula harga jualnya.
"Seandainya ayam ini mendapat peringkat 3 besar itu harga jualnya itu lebih tinggi, bisa sampai anakannya, ayam itu sendiri juga tinggi harganya," kata dia.
Kontes ayam pelung yang digelar oleh Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten itu, ada beberapa kriteria penilaian yang dinilai oleh juri. Di antaranya penampilan dan bobot ayam. Namun yang punya nilai tinggi adalah suaranya.
"Ada lima kriteria termasuk penampilan dan bobot. Tapi yang paling penting adalah suaranya," tuturnya.
Dalam gelaran yang dilaksanakan mulai 8-9 November, jumlah peserta mencapai sekitar 200 orang. Jumlah tersebut dinilai cukup tinggi mengingat kontes ayam pelung dilakukan pada hari kerja.
"Ini pesertanya dari Jawa dan Sumatera. Kalau untuk hari libur di atas 200 ya, berhubung ini pesta patok digelar hari biasa jadi yang kerja itu nggak bisa. Jadi mungkin separuhnya sekitar 150-200 lah," tutupnya. (dtc)