Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Simalungun. Bupati Simalungun JR Saragih meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan para camat untuk meningkatkan kewaspadaan dan monitoring terhadap daerah rawan bencana banjir dan longsor, menyusul tingginya curah hujan belakangan ini.
Kepada medanbisnisdaily.com,Kamis (9/11/2017), di Pamatang Raya, JR mengatakan, BPBD dan camat diharapkan proaktif memantau kawasan pemukiman penduduk yang berada di sekitar aliran sungai dan wilayah pegunungan.
“Saya berharap BPBD dan camat tidak kecolongan. Saya harapkan monitoring di daerah-daerah rawan bencana alam ditingkatkan. Jangan sampai tidak tahu ada bencana di wilayahnya,” ujar JR.
Camat di lingkungan Pemkab Simalungun diinstruksikannya segera menyurati para kepala desa untuk menyampaikan imbauan kepada warga yang bermukim di sepanjang daerah aliran sungai (DAS), dan kawasan-kawasan penggunungan atau daerah pada kemiringan 40 derajat, untuk meningkatkan kewaspadaan terjadinya bencana alam banjir dan tanah longsor.
Kepala Dinas Kominfo Simalungun, Akmal H Siregar, mengatakan, sejumlah kecamatan yang rawan bencana banjir meliputi Bandar, Dolok Batu Nanggar, Siantar dan Pematang Bandar. Sedangkan rawan longsor di Kecamatan Raya, Dolok Silou, Raya Kahean, Pematang Silimakuta, Silimakuta, Dolok Panribuan, Girsang Sipangan Bolon, dan Dolok Pardamean
Anggota DPRD Simalungun, Mansur Purba mengharapkan pemerintah kecamatan juga menjalin koordinasi yang baik dengan aparat TNI dan Polri dalam penanggulangan bencana banjir dan longsor.
“Camat harus menjalin koordinasi yang baik dengan Koramil atau Polsek dalam menanggulangangi bencana banjir dan longsor,sehingga penanganannya bisa maksimal dilakukan,” ujar Mansur.