Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Manila. Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat Trump mengunjungi Manila, Filipina. Duterte menyatakan dirinya akan bereaksi keras jika Trump mengangkat isu HAM saat keduanya bertemu nanti.
Trump dijadwalkan akan mengunjungi Filipina dalam akhir rangkaian tur Asia selama 12 hari ini. Trump kini sedang berada di China, setelah mengunjungi Jepang dan Korea Selatan (Korsel). Dari China, Trump akan melanjutkan perjalanan ke Vietnam dan selanjutnya ke Filipina.
Di Filipina, Trump akan menghadiri KTT ASEAN di Manila. Dia juga akan menggelar pertemuan bilateral dengan Duterte.
Diketahui bahwa selama ini Duterte enggan dikritik soal penegakan HAM dan kebijakannya memerangi narkoba. Seperti dilansir Reuters, Kamis (9/11), saat ditanya wartawan soal apa yang akan dikatakannya jika Trump membahas soal HAM dalam pertemuan dengannya, Duterte menjawab dengan nada keras.
"Anda ingin bertanya, saya akan memberikan jawaban. Hentikan. Itu bukan urusan Anda. Itu urusan saya. Saya akan mengurus negara saya dan saya akan membawa negara saya ke kemakmuran," ucap Duterte kepada wartawan sebelum dia terbang ke Vietnam untuk menghadiri KTT APEC.
Lebih dari 3.900 orang tewas di Filipina dalam operasi memerangi narkoba yang dicanangkan pemerintahan Duterte. Kepolisian Filipina menyebut para tersangka yang bersenjata tewas karena melakukan perlawanan saat ditangkap dan terlibat baku tembak dengan polisi.
Para pengkritik mempermasalahkan klaim polisi itu dan menyatakan eksekusi mati oleh polisi telah terjadi. Kepolisian telah membantah tudingan itu.
Beberapa waktu lalu, Duterte marah pada pemerintahan AS era Presiden Barack Obama yang mengutarakan kekhawatiran soal praktik pembunuhan di luar hukum di Filipina, dalam operasi memerangi narkoba yang digaungkan pemerintahan Duterte.
Bulan lalu, Duta Besar AS untuk Filipina, Sung Kim, menyebut isu HAM, penegakan hukum dan sistem peradilan yang adil mungkin masuk dalam topik yang akan dibahas Trump dan Duterte dalam pembicaraan bilateral nanti. Beberapa bulan sebelumnya, Trump melontarkan pujian kepada Duterte dengan menyebutnya 'melakukan pekerjaan yang luar biasa terhadap persoalan narkoba'. (dtc)