Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Magelang - Akses jalan penghubung dua desa di Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang terputus. Hal itu disebabkan tanah di sebuah tebing longsor dan menutup jalan.
Tebing setinggi 8 meter yang longsor di Dusun Wareng di Desa Sumberarum, Tempuran Longsor terjadi saat hujan deras pada hari Rabu (9/11/2017) malam. "Akses jalan yang putus sehari semalam itu merupakan penghubung antara Desa Sumberarum dan Desa Sidoagung, Kecamatan Tempuran," jelas Kepala Desa Sumberarum, Muhzen Fanani.
Longsor tersebut menurutnya terjadi Rabu malam sekitar pukul 20.45 WIB usai hujan deras melanda sejak sore hari. Kondisi itu kemudian membuat lapisan tanah tergerus air kemudian longsor. "Selain itu, kemungkinan saluran irigasi di atas jalan tidak mampu menampung air hingga luber dan menggerus lapisan tanah di tebing," terangnya.
Beruntung, longsor dengan tinggi sekitar 8 meter, tebal 3 meter, dan panjang 6 meter itu tidak memakan korban jiwa. Saat kejadian, tidak ada pengguna jalan yang tengah melintas.
Dia mengatakan saat ini telah dilakukan pembersihan hingga sore hari. Untuk sementara warga harus memutar beberapa kilometer untuk bisa beraktivitas seperti biasa.
"Saat ini masih dilakukan pembersihan material longsoran. Namun sempat dihentikan karena masih ada pergerakan tanah. Kami takut adanya longsor susulan, lagipula lapisan tanah yang ada sangat tebal, sehingga tidak dapat dilakukan tanpa bantuan alat berat," ungkap Muhzen.
Pembersihan saat ini dilakukan dengan bantuan BPBD Kabupaten Magelang, relawan, TNI/Polri, masyarakat sekitar.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Susanto mengatakan, potensi bencana mengalami peningkatan selama musim hujan berlangsung.
"Awal musim hujan ini saja, sudah ada beberapa kali kejadian bencana. Seperti tanah longsor, angin kencang, dan pepohonan yang tumbang. Potensi bencana akan semakin meningkat memasuki musim hujan di penghujung tahun 2017 ini," jelas Edi.
Dia menjelaskan, daerah rawan bencana yang ada di Kabupaten Magelang sebagian besar adalah kawasan pegunungan diantaranya Kecamatan Borobudur, Kecamatan Salaman, Kecamatan Kaliangkrik, dan Kecamatan Windusari.
"Pemkab Magelang juga telah menyiapkan anggaran untuk penanggulangan bencana pada Belanja Tidak Terduga (BTT) hingga mencapai Rp15 miliar," tandasnya. dtc