Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Kediri - Puluhan aktivis dan keluarga besar Tan Malaka Institute mendesak pemerintah memberikan hak dasar sebagai pahlawan kepada Tan Malaka.
Desakan ini disampaikan saat kunjungan puluhan mahasiswa ke makam Tan Malaka di Desa Selopangung, Kabupaten Kediri. Kedatangan mereka untuk memperingati Hari Pahlawan, yang jatuh pada 10 November besok. Aksi yang mereka lakukan adalah menggelar doa bersama dan orasi sejarah hidup dari Ibrahim Datuk Tan Malaka.
Direktur Eksekutif Tan Malaka Institute Khatibul Umam Wiranu mengatakan hak dasar yang diinginkan antara lain hak untuk dibangunkan taman makam pahlawan di makam Tan Malaka di Desa Selolanggung yang berada di lembah.
"Memang ada kemajuan pemerintah sekarang pemerintah memberi ruang pada peneliti hadir memberi perspektif baru oleh Kementerian Pendidikan dan Budaya, tapi substansi kami adalah, satu, hak-hak dasar Tan Malaka sebagai pahlawan. Yaitu taman makam pahlawan di tempat ini," ucap Khatibul kepada detikcom di area makam Tan Malaka. Kamis (9/11/2017).
Keluarga juga mendesak sejarah Tan Malaka dapat dimasukkan ke kurikulum pelajaran di sekolah-sekolah. Alasan desakan ini dilakukan adalah keluarga dan Institut Tan Malaka menilai jasa Tan Malaka sangat besar sebagai peletak dasar Republik Indonesia secara historis.
"Kami juga berharap bahwa hak Tan Malaka masuk ke kurikulum pelajaran resmi pendidikan," imbuh Khatibul.
Sebelum dilakukan ziarah ke makam Tan Malaka, juga diadakan dialog yang diinisiasi Tan Malaka Institute dan Lesbumi Nahdlatul Ulama Kediri dengan tema 'Tan Malaka, Perjuangan Politik Pahlawan Kemerdekaan Nasional'.
Dialog ini membahas hubungan Tan Malaka dengan panglima besar Jendral Sudirman dan perjuangan kemerdekaan serta perlawanan terhadap kolonial di Indonesia. dtc