Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta - Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) menyebut tindakan Ketum Golkar Setya Novanto sudah kelewat batas. GMPG meminta Presiden Jokowi mengambil sikap.
Hal tersebut disampaikan Ketua GMPG Ahmad Doli Kurnia saat bersurat ke Istana. Doli menyebut isi surat tersebut intinya memohon ketegasan Jokowi untuk mendukung langkah-langkah pemberantasan korupsi serta menjaga keberadaan KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Apalagi, seperti diketahui, akhir-akhir ini keberadaan KPK terancam ketika menangani kasus besar yang juga berhadapan dengan para pejabat politik atau lembaga tinggi negara," ujar Doli dalam keterangannya, Kamis (9/11/2017).
Doli mencontohkan kasus korupsi e-KTP. Menurut Doli, kasus ini telah menghadapkan KPK dengan berbagai tantangan dan cobaan.
Menurut Doli, apa yang ditudingnya sedang dilakukan Novanto saat ini mengancam tatanan kehidupan sosial, politik, demokrasi, dan hukum di Indonesia. Doli menyebut, cara-cara pendekatan kekuasaan, intimidatif, represif, dan brutal saat menghadapi KPK yang sedang memberantas korupsi mencederai Indonesia sebagai negara hukum dan demokrasi. Doli meminta Jokowi bersikap atas hal tersebut.
"Oleh karena yang dilakukan SN itu sudah sampai melibatkan institusi-institusi negara dalam melindungi dirinya, kami meminta ketegasan Bapak Jokowi bersikap tegas mendukung KPK dan upaya pemberantasan korupsi, khususnya penuntasan kasus e-KTP," pinta Doli.
Doli juga ingin meminta klarifikasi atas beredarnya informasi soal Novanto yang dilindungi pihak Istana. Doli memberi contoh praperadilan Novanto dalam kasus e-KTP beberapa waktu lalu.
"(Ingin klarifikasi) lolosnya kemarin di praperadilan dan semakin beraninya dia saat ini melawan KPK, karena adanya 'dukungan dari Istana'," sebut Doli.
Doli berharap Jokowi turun tangan menyelesaikan polemik ini. Ia meminta Jokowi menyelamatkan Golkar.
"Sebagai kader muda Partai Golkar, kami juga berharap Bapak Jokowi, yang adalah calon presiden 2019 dari Partai Golkar, juga dapat ikut memberikan perhatian dan dorongan untuk menyelamatkan Golkar dari keterpurukan," jelas Doli. dtc