Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Jumlah kantor cabang bank berdasarkan statistik perbankan (SPI) mengalami penyusutan sebanyak 134 unit sekak periode Agustus 2016-Agustus 2017.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan saat ini masyarakat sudah melek teknologi dan menggunakan elektronik channel seperti mobile banking dan internet banking untuk bertransaksi. Selain itu digitalisasi juga membuat bank bisa lebih efisien karena tidak perlu membuka cabang baru.
"Teknologi kan memungkinkan bank tidak perlu membuka cabang baru. Seperti agen branchless banking atau layanan keuangan digital (LKD) ini lebih efisien. Kalau dulu ketika bank mau perluasan kan harus buka cabang. Sekarang tidak perlu, karena bisa pakai agent atau elektronik mobile banking. Ini bagus, bank lebih efisien," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso di Gedung OJK, Jakarta, Jumat (10/11/2017).
"Harapan kami industri perbankan bisa lebih efisien dengan memanfaatkan teknologi secara terukur. Prosesnya akan paralel, tidak langsung sehingga imbas kepada tenaga kerja tidak signifikan," kata Wimboh.
Menurut dia, bank yang tidak mengikuti digitalisasi akan kalah dalam berkompetisi dengan bank lain. Kompetisi di industri keuangan saat ini berbasis teknologi.
"Bahkan lembaga non jasa keuangan sudsh mengeluarkan produk fintech yang mampu memberikan jasa seperti apa yang diberikan lembaga keuangan," imbuh dia.
Dia mengatakan, dalam bertransformasi ke digital bank juga harus mengoptimalkan tenaga kerja yang ada untuk memiliki produk baru. Wimboh meyakini perkembangan teknologi tak melulu bisa menggantikan peran manusia. Dalam industri perbankan, ada bidang analisis dan riset yang akan sulit jika harus digital.
"Misalnya meskipun support datanya secara digital, tetapi semua analytic masih memerlukan analisis manusia. Mungkin nanti bank akan melakukan relokasi dari operasional yang akan di-replace oleh teknologi bisa diarahkan ke bidang yang membutuhkan analytical," imbuh dia.
Kepala Eksekutif Perbankan OJK Heru Kristiyana menjelaskan, berkurangnya jumlah kantor bank terjadi karena bank mulai mengarah ke efisiensi. Namun masih dalam taraf wajar.
"Saya belum lihat angka pastinya. Tapi kalau dilihat beban operasional bank kan makin turun. Kemudian dari berbagai operasional sudah mulai ke digital nah itu lebih efisien jadinya," imbuh dia. (dtc)