Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Cimanggis - Perkumpulan Akademi Golf Indonesia (PAGI) menggelar sebuah ternamen golf bertajuk Menpora Emeralda Golf Cup II 2017. Rizchy dan Rivani keluar sebagai juaranya.
Ketua Panitia Menpora - Emeralda Golf Cup II 2017, Mudjo Suwarno, mengatakan bahwa turnamen kedua yang digelar oleh PAGI itu setidaknya melibatkan 115 pegolf amatir dari 20 pengprov dan klub golf seluruh Indonesia, terdiri dari 29 putri dan 86 putra dengan bermain 18 hole 72 par di Emeralda Golf Club, Cimanggis, Depok, Sabtu (11/11/2017).
Suwarno juga mengatakan, sesuai visi dan misi PAGI itu sendiri, gelaran ini dihelat bertujuan ingin mencetak pemain-pemain yang bisa bersaing dan berkompetisi di tingkat nasional, regional maupun internasional.
"Oleh karena itu, sejak berdirinya PAGI pada tahun 2016, kami telah mengirimkan atlet golf putra maupun putri yang tergabung dalam PAGI ke berbagai turnamen baik di dalam maupun luar negeri, diantaranya turnamen yang berlangsung di Malaysia dalam rangka tryout sebelum perhelatan SEA Games 2017 lalu, karena tiga dari tujuh anggota pelatnas golf merupakan anak-anak binaan PAGI," tutur Modjo.
Dengan maraknya gelaran event-event pro di tanah air mengindikasikan betapa geliatnya olahraga golf ini. Namun Suwarno menggarisbawahi dari para perhelatan tersebut di mana sang juara berasal dari luar negeri.
"Kita belum bisa menjadi tuanrumah dinegeri sendiri. Semua didominasi oleh para pemain asing dalam hal juara ketika event berlangsung di tanah air. Itu menjadi cermin di mana kita belum berdaya menghadapi pemain-pemain asing, sekalipun itu pemain ASEAN," tegas Suwarno.
"Sehingga dengan bergulirnya event-event seperti Menpora - Emeralda Golf Cup II 2017 ini, kita coba untuk mendorong bukan hanya atlet-atlet disekitar Jabodetabek, tetapi juga di seluruh Indonesia, karena jika memiliki bibit yang banyak akan lebih mudah kita mencari atlet yang memiliki talenta mumpuni," sambungnya.
Sementara itu, Plt Deputi Peningkatan Prestasi Kemenpora, Yuni Poerwanti, sangat mengapresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya terhadap perhelatan ini. Ia mengatakan bahwa event-event seperti ini sangat ditunggu oleh para atlet. "Selain sebagai tolak ukur pembinaan, namun juga sebagai batu pijakan bagi para atlet untuk ke tingkat selanjutnya," ucap Yuni.
Adalah Rizchy Subakti, pegolf putra asal Sumatera Selatan, tampil sebagai champions dalam turnamen ini dengan total pukulan 145 atau 1 pukulan di atas par. Atlet asal Bangka Belitung atas nama Nurdana berada diposisi 1st runner-up setelah mengemas total 2 pukulan di atas par. Sedangkan Alfred Raja Sitohang asal Jawa Barat dan Bradley Taslim, masing-masing menjadi 2nd dan 3rd runner-up dengan menghasilkan total 3 pukulan di atas par.
"Dalam turnamen ini saya hanya mencoba semaksimal mungkin. Berapapun hasilnya itulah yang terbaik," ujar Rizchy.
Sementara itu di sektor putri, Rivani Adelia Sihotang asal DKI Jakarta, tampil jumawa sebagai juara setelah mencatatkan total pukulan 140 atau 4 dibawah par (-4).
"Hari kedua penampilan oke. Cuaca juga bagus. Trofi ini saya persembahkan untuk papa," ujar Rivani, mengenang sang ayah David Sihotang yang meninggal dunia pada Juli 2017 lalu karena serangan jantung.
Sedangkan Patricia Sinolungan asal Jawa Barat dan Meva Helina Schmit dari Bali, masing-masing berada di posisi 1st dan 2nd runner-up dengan menorehkan 3 pukulan diatas par. Sementara Andani asal Kalimantan Timur berada di posisi 3rd runner-up pasca membukukan 4 pukulan diatas par.
Dian Mariyun selaku kepala bidang pertandingan mengatakan bahwa selain trofi turnamen dan piala bergilir Kemenpora, kempat pemenang baik putra maupun putri berhak untuk tampil di event internasional dalam waku dekat ini.
"PAGI akan memberikan hadiah tambahan bagi para pemenang yakni mengikuti turnamen amatir di luar negeri meski masih ditingkat ASEAN yang bertujuan untuk mengasah mental dan bertanding dilevel internasional," tutur Dian.
"Sebenarnya banyak pegolf amatir yang mainnya bagus di daerah. Tapi karena mereka kurang berkompetisi, ketika diajak main ke Jakarta mainnya jelek karena demam panggung. Untuk itu upayadari PAGI memberikan tiket turnamen ke luar negeri menjadi terobosan baru untuk meningkatkan kemampuan dan mental bertanding pegolf amatir Indonesia."dtc