Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bogor. Komisi B DPRD Labuhanbatu, Sumatera Utara melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (13/11/2017) di jalan Kapten Muslihat, Pabaton, Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat.
Dalam Kunker tersebut, Komisi B DPRD Labuhanbatu dipimpin Arjan Priyadi selaku Ketua Komisi B. Turut hadir juga, Lukman Hakim Siregar, Azmain, Mara Munthe, Abdul Karim Hasibuan, Sri Indra Jaya, Zulham Irianto, Nurjannah Ritonga, Eka Purnama Sari dan Sekretaris DPRD Labuhanbatu Syahrul Harahap.
Pihak Legislatif Labuhanbatu, kata Arjan mengunjungi Kota Bogor untuk dapat mempelajari banyak hal. Termasuk diantaranya menggali informasi sejumlah program peningkatan produksi pertanian. Pencegahan penyakit ternak dan ikan. Serta, upaya penyediaan pangan hewani.
Kehadiran kalangan DPRD Labuhanbatu disambut Ketua Komisi B DPRD Kota Bogor, Zainal Mutaqin dan didampingi sejumlah staf dari Dinas Pertanian Kota Bogor.
Sementara itu, di dalam pertemuan itu anggota Komisi B DPRD Labuhanbatu Abdul Karim Hasibuan mengungkapkan kondisi kekinian sektor pertanian Labuhanbatu yang menperihatinkan.
Dimana, kata dia alihfungsi lahan signifikan di Labuhanbatu saat ini beralihnya fungsi dari persawahan padi menjadi kebun sawit secara besar-besaran.
"Sampai hari ini peraturan dari Pemerintah belum ada untuk menjaga lahan pertanian berjelanjutan," ujarnya.
Zainal mengaku DPRD kota Bogor saat ini sedang melakukan pembahasan dan membentk pansus untuk penyediaan lahan pertanian berkelanjutan di wilayah Pemerintahan Kota Bogor.
"Landasannya UU 41 tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian pangan Berkelanjutan," katanya.
Upaya mempertahankan lahan pertanian itu, direncanakan akan memberikan insentif kepada para petani yang tidak mengalihfungsikan lahan. Menurutnya mudah-mudahan dengan kebijakan itu dapat memperlambat alih fungsi lahan. "Petani yang mampu mempertahankan lahan pangannya akan diberikan insentif. Namun, ini masih dikonsep, apa yang mau diberi. Apakah dengan menggratiskan PBB lahan pertaniannya," kata Zainal.
Sementara itu, Kabid Tanaman Pangan Holtikurtura (TPH) Dinas Pertanian Pemko Bogor, Robert Hasibuan, mengakui luasan lahan pertanian pangan di Kota Bogor juga semakin berkurang.
Untuk mempertahankan dan mengupayakan produksi lahan pertanian yang baik, dilakukan dengan pola intensifikasi lahan yang ada.
Komoditi unggulan utama sektor pertanian Kabupaten Bogor, katanya adalah pada tanaman pangan dan hortikultura. Antara lain, Talas Bogor, Nanas Gati, Pisang Rajabulu dan Manggis Raya. Dan beberapa komoditi unggulan khas Kabupaten Bogor.
Selain itu, tanaman Palawija jenis Kacang Adamani. Ketersediaan pasar dan tehnologi sudah siap.
Serta, buah unggulan kita Bogor yang terkenal buah durian Rancamaya. "Buahnya besar, biji kecil dan rasa memikat, sedikit pahit," paparnya.