Senin, 13 Nov 2017 19:26 WIB • Dilihat 12,606 kali • https://mdn.biz.id/o/13046/
Kumpulan Orang Mandailing Nyatakan Sikap Mandailing Bukan Batak
Sekumpulan orang Mandailing membuat pernyataan sikap bersama bahwa Mandailing bukan Batak, Senin (13/11/2017). (rozie winata)
Medanbisnisdaily.com - Medan. Kumpulan orang Mandailing yang terdiri dari akademisi hingga pemuda pemudi, secara tegas menyatakan sikap bersama, bahwasanya suku Mandailing itu bukan merupakan bagian dari suku Batak, Senin (13/11/2017).
Dalam pernyataan sikap tersebut, ditegaskan, bahwa mencermati perkembangan dan perubahan sosial budaya Mandailing telah mengalami pergeseran ke arah yang salah terutama tentang persepsi yang dibangun oleh kolonial Belanda sudah dibantah sejak tahun 1922. Selanjutnya persepsi bahwa Mandailing adalah sub etnis Batak merupakan sebuah kekeliruan yang fatal dalam memahami sejarah.
Untuk itu, ditegaskan kembali bahwa Mandailing berdiri sendiri diantara etnis/suku lainnya dalam menopang janji setia terhadap NKRI, Pancasila dan UUD 1945. Pernyataan ini dibuat untuk dipahami setiap generasi Mandailing dikemudian hari, dan dihimbau kepada masyarakat Mandailing untuk mendukung dan ikut menyatakan Mandailing bukan Batak.
Profesor Zulkarnain Lubis yang turut serta dalam pernyataan sikap tersebut mengatakan, tidak ada siapapun yang berhak mengklaim tentang suatu komunitas kecuali komunitas itu sendiri. Karenanya, hal itu sebut dia, juga berlaku pada suku Mandailing.
"Saya yakin itu. Tidak berhak orang mengklaim kalian bagian dari kami. Jadi hanya orang Mandailing juga lah yang berhak menyatakan ia adalah Mandailing, bukannya yang lain," ungkapnya.
Untuk itu, tegas dia, sebagai putra dan anak Mandailing, harusnya mengakui dan sadar jika identitasnya adalah Mandailing. Karena semakin besar pengakuan itu, imbuh dia, maka Mandailing akan mendapat pengakuan menjadi etnik yang berdiri sendiri.
"Maka jadilah dia orang Mandailing, bukan Batak. Harusnya seluruh orang Mandailing menyadari dan tidak ada yang boleh membantah itu. Karena kita berhak dan merdeka untuk menyatakannya. Jadi kalau ada yang bilang Mandailing adalah Batak, itu urusan mereka," jelasnya.
Sementara itu, Profesor M Yamin Lubis menyebutkan, berdasarkan catatan sejarah Mandailing tentunya adalah Mandailing. Karenanya hal ini harus diluruskan dan dimurnikan, sebab merupakan hak dari orang Mandailing.
"Itu hak kita. Saya bangga, saya tidak merasa cemas, karena hak kita sebagai Mandailing. Kalau ada yang merasa gerah, silahkan saja, itu pendapat. Sebab Mandailing itu milik kita bukan orang lain. Jadi tidak perlu takut menyatakan Mandailing bukan Batak," terangnya.
Senada, H Syahrir Nasution SE MM menambahkan, pada dasarnya tidak ada yang bisa lari dari sejarah. Begitu pula persoalan Mandailing ini, ujar dia, sebenarnya sudah berlangsung dalam kurun waktu berabad abad.
"Karenanya saya bangga kepada generasi muda Mandailing. Jadi bila ada yang tidak sependapat dengan ini silahkan saja, sebab pedati akan jalan terus, dan penumpang yang tidak senang silahkan turun," pungkasnya.